Semir Sepatu Organik Berbahan Dasar Kulit Pisang Kepok ( SEMIDANG )

Pisang merupakan buah yang banyak dijumpai di masyarakat sehingga menghasilkan limbah organik berupa kulit pisang. Namun, siapa sangka pada limbah kulit pisang tersebut dapat dimanfaatkan sebagai produk olahan bernilai jual salah satunya semir sepatu. Pada penelitian kali ini akan dilakukan penelitian mengenai pemanfaatan kulit pisang menjadi semir sepatu berbahan dasar alami dalam upaya pemanfaatan limbah dan bernilai jual sebagai alternatif dari semir sepatu kimia konvensional. Tujuan penelitian untuk mengetahui cara mengolah limbah kulit pisang menjadi produk semir sepatu, mengetahui kualitas dari produk semir sepatu berbahan dasar kulit pisang dibandingkan dengan semir sepatu konvensional. Komposisi dari produk semir sepatu ini adalah limbah kulit pisang kepok 100 gr, cuka 150 ml,  alkohol 70% 10 ml, dan soda api 1 sdm, minyak kelapa 10 ml. Hasil dari penelitian ini berupa produk semir sepatu dengan tekstur lembut, memberikan hasil sepatu yang lebih hitam mengkilap dengan harga yang terjangkau.

Pisang Kepok (Musa paradisiaca L)

              Pisang adalah buah yang mudah dijumpai di negara dengan daerah tropis seperti Indonesia. Komoditi buah yang paling banyak di produksi di Indonesia adalah pisang hingga 8,74 juta ton atau sekitar 33,67% dari total produksi buah menurut data BPS pada tahun 2022. Melihat dominasi produksi pisang pada data produksi buah nasional, mengisyaratkan ada sebuah peluang besar bagi masyarakat secara umum agar dapat memanfaatkan produksi pisang tersebut menjadi bukan hanya sekedar produk pangan biasa, namun bisa menciptakan sebuah inovasi produk dari buah pisang tersebut.

               Pisang kepok (Musa paradisiaca L) merupakan jenis pisang olahan yang paling sering diolah terutama dalam olahan pisang goreng dalam berbagai variasi, sangat cocok diolah menjadi keripik, buah dalam sirup, aneka olahan tradisional, dan tepung. Pisang dapat digunakan sebagai alternatif pangan pokok karena mengandung karbohidrat yang tinggi, sehingga dapat menggantikan sebagian konsumsi beras dan terigu (Prabawati dkk., 2008). Pemanfaatan buah dari pisang kepok marak dikalangan masyarakat dalam hal olahan pangan, namun kendati demikian selain dimanfaatkan buahnya sebagai sumber pangan, kulit pisang yang masih seringkali dianggap sebagai sampah organik oleh orang-orang ternyata dapat dimanfaatkan menjadi sebuah produk bernilai jual. Sampah organik sendiri adalah merupakan sampah yang bisa mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (Nurcholis dan Rochimi, 2012). Dalam hal ini adalah memanfaatkan kulit pisang kepok menjadi semir sepatu alami, pemanfaatan kulit pisang sebagai semir sepatu alami diharapkan akan lebih bernilai ekonomis karena pengolahannya menggunakan bahan baku limbah sehingga lebih murah biaya produksi.

             

 

 

 

Bahaya Semir Sepatu Kimia

           Maraknya pemasaran produk semir sepatu berbahan kimia di masyarakat yang memiliki efek negatif dalam pemakaian jangka pendek maupun jangka panjang. Semir sepatu berbahan kimia mengandung Nitrobenzena dan Naftalena. Nitrobenzena adalah senyawa kimia yang terdiri dari cincin benzena dengan satu gugus nitro (-NO2) yang terikat pada salah satu atom karbon cincin benzena. Senyawa ini memiliki rumus molekul C6H5NO2. Nitrobenzena biasanya berbentuk cairan kuning pucat hingga coklat dengan bau yang kuat.Naftalena adalah senyawa organik yang terdiri dari dua cincin benzena yang terhubung, membentuk struktur yang menyerupai pita. Senyawa ini memiliki rumus molekul C10H8. Naftalena biasanya berbentuk padat berwarna putih hingga bening dengan aroma yang khas. Kedua senyawa organik tersebut merupakan senyawa yang beracun yang dapat membahayakan manusia yang terpapar cukup lama. Nitrobenzena adalah senyawa yang sangat beracun bagi manusia. Kontak langsung dengan kulit, inhalasi, atau konsumsi nitrobenzena dapat menyebabkan efek berbahaya pada kesehatan manusia. Paparan jangka pendek dapat menyebabkan iritasi pada mata, kulit, dan saluran pernapasan. Paparan jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan hati, ginjal, sistem saraf, dan bahkan kanker. Sedangkan naftalena dapat menyebabkan iritasi pada kulit, mata, dan saluran pernapasan. Jika terhirup dalam jumlah yang signifikan, naftalena dapat menyebabkan efek negatif pada sistem pernapasan, hati, ginjal, dan darah. Paparan jangka panjang terhadap naftalena juga dapat berisiko kanker. Melihat paparan diatas penelitian ini diharapkan dapat menjadi alternatif untuk penggunaan semir sepatu berbahan dasar kulit pisang yang merupakan bahan dasar pembuatan produk ini.Yang diharapkan mampu menciptakan produk alternatif yang lebih ergonomis dan bernilai jual

  • Produk semir sepatu ramah lingkungan karena menggunakan bahan baku limbah organik berupa kulit pisang kepok.
  • Lebih aman digunakan karena menggunakan bahan dasar alami dan hanya sedikit bahan kimia tanpa efek samping, berbeda dari semir sepatu yang sudah banyak dipasaran yang umumnya berbahan kimia dan tidak aman bagi kesehatan.
  • Semir sepatu tidak memiliki bau yang menyengat dengan tekstur lembut dan tidak lengket. hasil dari penggunaan semir sepatu ini bisa bertahan lama untuk tetap terlihat hitam bersih.
  • Dengan penggunaan bahan dasar limbah menjadikan murahnya biaya produksi.
  • Penggunaan minyak kelapa VCO pada produk agar lebih mengkilap

Nama : Muhammad Royhan Asoka FN
Alamat : Jl.sumbodro no.81, kelurahan Slerok, kecamatan Tegal timur, Kota Tegal
No. Telepon : 082334657150