TUDEBRIQ (TOFU DREGS BIOBRIQUETE) Sebagai Alternatif Bahan Bakar Ramah Lingkungan

Produksi dan penggunaan bahan bakar minyak dan gas bumi di dunia terus meningkat padahal minyak dan gas bumi merupakan sumber energi yang tidak dapat diperbarui. Di sisi lain, perkembangan dan bertambahnya industri mulai dari skala kecil hingga besar menjadi hal yang harus diperhatikan utamanya permasalahan limbah hasil produksi. Salah satu industri kecil yang banyak dijumpai dan belum memiliki instalasi pengelolaan air limbah yang baik yaitu industri yang memproduksi tahu. Presentase ampas tahu yang dihasilkan sekitar 70% dari total bahan baku yang digunakan dan dalam ampas tahu masih terdapat asam- asam linoleat yang dapat dimanfaatkan sebagai  bahan bakar alternatif. Produk inovatif berupa TUDEBRIQ (Tofu Dregs Biobriquete) sebagai alternatif bahan bakar ramah lingkungan. Pembuatan TUDEBRIQ  meliputi tahap persiapan, tahap pembuatan dan uji coba produk, tahap monitoring dan evaluasi, serta tahap pemasaran produk. Produk inovatif TUDEBRIQ dibuat dari ampas tahu, limbah batok kelapa, serbuk gergaji, serta direkatkan menggunakan tepung tapioka dan air. Produk yang sudah jadi kemudian dilakukan pengujian kadar air (mouisture content), pengujian nilai kalor, dan pengujian laju pembakaran yang hasilnya menunjukkan sesuai  standar kualitas briket nasional (SNI). Produk TUDEBRIQ dikemas dalam tiga kemasan 1 Kg, 500 gram, dan 250 gram kemudian dipasarkan secara offline dan online melalui media sosial dan marketplace. Analisis rencana keuangan menunjukkan R/C ratio sebesar 2,6 sehingga usaha ini menguntungkan karena R/C ratio >1. Prospek pengembangan TUDEBRIQ dianalisis menggunakan Business Model Canvas (BMC) melalui sembilan elemen dan diharapkan menjadi temuan yang bermanfaat dan menjadi peluang bisnis bagi masyarakat dengan memanfaatkan potensiyang ada di lingkungan.

Produksi dan penggunaan bahan bakar minyak dan gas bumi didunia terus meningkat padahal minyak dan gas bumi merupakan sumber energi yang tidak dapat diperbarui. Penggunaan bahan bakar minyak dan gas bumi di Indonesia juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. kebutuhan masyarakat di Indonesia akan gas bumi semakin meningkat setelah adanya kompor gas. Gas bumi ini merupakan energi fosil tetapi belum dapat dimaksimalkan pemanfaatannya untuk konsumsi dalam negeri.

Penggunaan sumber energi alternatif terus dikembangkan melalui berbagai potensi alam maupun lingkungan yang ada wilayah Indonesia. Salah satu energi alternatif baru yang dikembangkan yaitu biomassa. Biomassa merupakan bahan alami yang biasanya dianggap sebagai sampah dan sering dimusnahkan dengan cara dibakar. Padahal, biomassa dapat diolah menjadi bioarang yang merupakan bahan bakar dengan tingkat nilai kalor yang cukup tinggi dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Biomassa tersebut dapat diperoleh dari berbagai bahan yang tidak terpakai atau kurang dimanfaatkan di lingkungan sekitar.

 Perkembangan dan bertambahnya industri mulai dari skala kecil hingga besar menjadi hal yang harus diperhatikan utamanya permasalahan limbah hasil produksi. Salah satu industri kecil yang banyak dijumpai dan belum memiliki instalasi pengelolaan air limbah yang baik yaitu industri dibidang pangan seperti industri yang memproduksi tahu. Di Kabupaten Kudus, banyak ditemui industri tahu karena tahu merupakan makananyang mengandung protein nabati dan cukup populer di lingkungan masyarakat Indonesia. Tahu dijadikan sebagai lauk pauk pendamping nasi atau sebagai makanan ringan. Tahu menjadi salah satu makanan yang sangat diminati masyarakat Indonesia karena rasanya yang enak dan harganya relatif murah. Melihat potensi jumlah konsumsi tahu di Kabupaten Kudus yang semakin meningkat maka semakin bertambah pula pembangunan pabrik tahu yang baru.Hal ini tentunya dapat memicu timbulnya jumlah limbah hasil produksi tahu berupa limbah padat (ampas tahu) dan limbah cair (sari tahu) yang terbuang sia-sia karena masih jarangnya limbah tersebut dimanfaatkan oleh pihak yang memproduksi tahu dan masyarakat. Presentase ampas tahu yang dihasilkan sekitar 70% dari total bahan baku yang digunakan (Pertiwi & Sembiring, 2011).

Ampas tahu (Tofu Dregs) biasanya hanya dimanfaatkan sebagai makanan ternak (Anggraini & Fitriani, 2018), padahal dalam ampas tahu masih terdapat asam asam linoleat yaitu sebesar 51,34-51,69% (Scrimgeour, 2005), yang dapat dimanfaatkan bahan bakar alternatif (Tarmidi, 2003). Selain itu, ampas tahu memiliki kandungan protein lebih tinggi dibandingkan limbah cairnya. Ampas tahu mengandung nitrogen (N), fosforus (P), kalium (K), magnesium (Mg), kalsium (Ca), besi (Fe) dan karbon (C) organik (Pertiwi & Sembiring, 2011; Ramly & Wafdan, 2019).

Di sisi lain, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan limbah hasil produksi tahu maka akan menyebabkan semakin banyak limbah yang dihasilkan dan dapat menimbulkan pencemaran lingkungan.Penelitian yang dilakukan oleh  Amalia et al. (2021)menjelaskan bahwa masyarakat menganggap ampas tahu kurang bermanfaat dan tidak mengandung nilai gizi oleh karenanya ampas tahu hanya dibuang saja tidak diolah kembali.

Permasalahan mengenai pengelolaan limbah hasil produksi tahu dapat diminimalisasi dengan melakukan pengembangan energi alternatif yaitu energi biomassa dari limbah sisa pengolahan bahan pangan. Limbah ampas tahu ini dimanfaatkan sebagai bahan bakar dengan mengubahnya menjadi biobriket.Biobriket merupakan bahan bakar padat yang terbuat dari campuran biomassa dan sebagai bahan bakar alternatif yang dapat diperbarui dan ramah lingkungan. Menurut hasil penelitian Indrawijaya et al. (2017) menunjukkan bahwa ampas tahu dapat dijadikan briket karena hasil pengujian analisis proksimat maka didapatkan hasil, bahwa semua briket yang dihasilkan telah memenuhi standar mutu briket, untuk kadar air (moisture content) dan kadar abu (ash content) memenuhi standar untuk kadar volatile matter dan nilai kalor serta penelitian tersebut memberikan saran untuk menambahkan komponen lain seperti arang, sekam padi atau serbuk gergaji agar briket tidak rapuh. Oleh karena itu, inventor membuat produk biobriket yang dibuat dari komponen limbah ampas tahu dengan campuran bahan pendukung lainnya menjadi produk inovatif berupa TUDEBRIQ (Tofu Dregs Biobriquete) sebagai alternatif bahan bakar ramah lingkungan.

Keunggulan dari produk Tudebriq  adalah sebagai berikut.

  1. Tudebriq ramah lingkungan karena terbuat dari limbah produk alami.
  2. Tudebriq merupakan produk briket yang berkualitas.
  3. Tudebriq memiliki nilai jual sehingga dapat dijadikan peluang usaha.

Nama : TRI HANDAYANI SULISTYOWATI
Alamat : Dk. Pereng, Prambatan Lor Rt 007 Rw 004, Kecamatan Kaliwungu
No. Telepon : 085725869815 / 083188794487