ALAT UKUR HEMOGLOBINMETER INVASIF DENGAN METODE SAHLI BERBASIS ARDUINO MEGA

Dalam situasi dunia disaat ini, Anemia sebagai kasus kesehatan penduduk mendasar di seluruh dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization, 2008), kurang lebih 1,62 miliyar orang atau kurang lebih 30% dari keseluruhan masyarakat dunia mengidap anemia karena kekurangan sel darah merah (Eritrosit). Maka diperlukan upaya preventif untuk melakukan pemeriksaan Anemia salah satunya dengan melakukan pemeriksaan Kadar Hemoglobin. Penelitian ini bertujuan melakukan rancang bangun alat ukur hemoglobin meter invasif dengan metode sahli berbasis arduino mega. Suatu alat yang dapat menghomogenkan dan mengukur kadar hemoglobin yaitu dengan mencampurkan darah sebanyak 20 mikroliter (µL) dan larutan HCl 0,1 N 2 mililiter (mL). Hasil pembacaan ditampilkan pada LCD TFT 2,8 Inch, menggunakan motor vibrator untuk menghomogenkan sampel serta LED dan Phototransistor yang digunakan untuk mendeteksi kadar hemoglobin serta dapat mendeteksi potensi anemia, normal, atau potensi polisitemia dari nilai kadar hemoglobin tersebut. Dari hasil pengukuran (TP1) pada baterai nilai ratarata 5,95V dengan error 0,8%. Hasil pengukuran (TP2) pada tegangan input pada LCD TFT untuk mengetahui tegangan pada LCD TFT tersebut, nilai ratarata 4,84V dengan error 3,2%. Hasil pengukuran (TP3) pada input sensor phototransistor, nilai rata-rata 4,90V dengan error 2%. Hasil pengukuran (TP4) pada input Motor vibrator, nilai rata-rata 11,75V dengan error 2%. Sedangkan Hasil pengujian dengan alat hematology analyzer dimana tingkat kesalahan yang di peroleh sebesar 0,6% - 4%. Dari hasil tersebut dinyatakan alat dapat digunakan dengan presentase kesalahan yang kecil. Kata kunci : Anemia, Hemoglobin, Arduino Mega2560, Sensor Phototransistor.

Dalam situasi dunia disaat ini, Anemia sebagai kasus kesehatan penduduk mendasar di seluruh dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization, 2008), kurang lebih 1,62 miliar orang maupun kurang lebih 30% dari keseluruhan masyarakat mengidap anemia karena kekurangan sel darah merah (Eritrosit). Hemoglobin ada di dalam sel darah merah (Eritrosit) mempunyai kandungan zat besi serta protein, bertanggung jawab guna membawa oksigen (O2) dari paru-paru ke seluruh tubuh serta membawa karbon dioksida (CO2) dari seluruh tubuh ke paru-paru. Pengecekan darah dalam aspek medis merupakan salah satu wujud pemeriksaan dengan mengecek komponen yang terdapat dalam darah guna mengetahui sesuatu penyakit ataupun sebagai syarat sebelum melaksanakan operasi dan transfusi darah. Salah satu contoh dari pengecekan darah yaitu pengukuran kandungan hemoglobin dalam darah, dimana kandungan hemoglobin normal dalam darah ialah 13,4-17,7 gm/dL untuk pria serta 11,4- 16,1 gm/dL untuk wanita (Zarianis, 2006). Angka batasan normal kandungan hemoglobin menurut World Health Organization, 2001 ialah untuk usia 5-11 tahun < 11,5 gm/dL, usia 12-14 tahun ≤ 12,0 gm/dL sementara itu diatas 15 tahun buat wanita > 12,0 gm/dL serta pria > 13,0 gm/dL. Menurut Permenkes Nomor 91 Tahun 2015 Tentang Standar Pelayanan Trasfusi Darah. Persyaratan transfusi darah yaitu mempunyai nilai normal Hemoglobin berkisar 12,5 g/dl sampai 17 g/dl. Apabila konsentrasi hemoglobin kurang dari batas normal, disebut Anemia yang akan mengakibatkan gangguan kesehatan seperti gangguan irama jantung (aritma), gagal jantung serta penyakit ginjal dan kanker. Apabila konsentrasi hemoglobin lebih dari batas normal disebut Polisitemia yang akan mengakibatkan terjadinya pengentalan darah dan pembentukan gumpalan darah yang dapat meningkatkan risiko penyakit stroke, dan serangan jantung. Kandungan Hemoglobin merupakan ukuran pigmen respiratorik dalam butiran-butiran darah merah (Costill, 1998). Jumlah hemoglobin dalam darah normal yaitu kurang lebih 15 gr tiap 100 ml darah serta jumlah ini umumnya disebut“ 100 persen” (Evelyn, 2009). Pengukuran kandungan hemoglobin di laboratorium medis bisa diterapkan dengan mengukur intensitas warna dari sampel darah yang sudah diberi reagen. Pengukuran intensitas warna itu bisa aplikasikan dengan cara sahli (metode manual), ataupun dengan cara sianmethemoglobin (Spektrofotometer). Pada metode sahli darah sampel yang dicampur dengan cairan HCl 2 sebagai reagannya dengan tolak ukur tertentu serta ditempatkan pada tabung reagen hemometer. Setelah itu sampel darah itu sedikit untuk sedikit diencerkan dengan akuades sampai warnanya serupa dengan warna standar yang sudah ditetapkan. Banyaknya akuades yang ditambahkan akan menghasilkan kandungan hemoglobin. Semakin banyak akuades yang ditambahkan maka akan semakin tinggi kandungan hemoglobin dalam sampel darah. Sementara itu pada metode Sianmethemoglobin sampel darah diberi cairan drabkin dengan tolak ukur tertentu lalu ditempatkan pada cairan kuvet. Setelah itu sampel darah dalam kuvet itu diletakan pada alat Spektrofotometer guna memperoleh kandungan hemoglobin dari sampel darah tersebut. Akan tetapi mayoritas laboratorium medis di Indonesia masih menggunakan metode sahli yang diperkirakan mempunyai faktor kesalahan kurang lebih sampai 10% (Adhisuwignjo, 2010), Karena akurasi pengukuran kandungan hemoglobin dalam darah ditentukan oleh keahlian petugas dalam mencermati perubahan wujud sampel darah secara detail, masih menghomogenkan sampel secara manual dan belum bisa mendeteksi normal atau tidaknya kadar hemoglobin tersebut.

1. Menggantikan Metode pengukuran Hemoglobin Sahli manual dengan Metode Hemoglobin Sahli Digital

2. Campuran sampel metode sahli manual menggunakan darah 20 micro atau 0,02 ml, HCI 2 ml, Serta Aquades. Sedangkan pada hemoglobin sahli digital hanya menggunakan darah 20 micro atau 0,02 ml dan HCL 0,1 N sebanyak 2 - 5 tetes (sampai skala 2) ke dalam tabung pengencer hemo meter

3. Hasil pemeriksaan alat metode sahli manual belum dapat mendiaknosa penyakit sedangkan dengan metode hemoglobin sahli digital sudah dapat mendeteksi apakah pasien berpotensi anemia, normal, atau berpotensi Polisitemia.

4. Alat pada metode sahli masih menghomogenkan sampel secara manual sedangkan pada metode hemoglobin sahli digital dapat menghomogenkan sampel secara otomatis

5. Reagen yang dibutuhkan mudah di dapat dengan harga yang terjangkau

6. alat hemoglobin sahli digital di design secara portable 

Nama : Aziza Ilmi Fikri
Alamat : Jalan Desel II, sadeng, Gn.Pati, Kota Semarang, Jawa Tengah, 50222, Indonesia
No. Telepon : 088226934211