Gadis Mwanis (Griya Edukasi Bisnis Digital Bagi Masyarakat Wanita Indonesia dalam Menghadapi Potensi Pasar Gen Z 2025)

Pada tahun 2025 mendatang Indonesia akan mengalami Bonus Demografi dimana 70% penduduk kita akan dihuni oleh masyarakat berusia produktif. Hasil Sensus Penduduk 2020 menunjukkan penduduk Indonesia didominasi Generasi Z yang total terdapat 74,93 juta jiwa atau 27,94%. Komposisi penduduk terbesar selanjutnya berada di usia produktif, yaitu milenial (Generasi Y) sebanyak 69.38 juta jwa atau 25,87% dari total penduduk. Jumlah tersebut akan terus bertambah setidaknya di 15 tahun mendatang, karena bonus demografi di negara kita diperkirakan akan terjadi mulai tahun 2025 - 2045. Dominasi penduduk Indonesia dengan porsi yang demikian membuat perilaku pasar bergerak dengan cara yang sangat berbeda dari tahun - tahun dan generasi sebelumnya.

Salah satu penggerak roda ekonomi di masyarakat yang belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah adalah pemberdayaan ibu rumah tangga. Di lapangan, ibu rumah tangga di Indonesia sudah banyak menggunakan akun media sosial seperti whatsapp atau facebook untuk berjualan dalam rangka mencari tambahan penghasilan kebutuhan rumah tangga. Namun pada kenyatannya cara - cara berjualan di internet sudah banyak berubah, apalagi kondisi pasar di Indonesia yang didominasi oleh Generasi Y dan Z tidak relevan dengan kemampuan berjualan ibu rumah tangga saat ini. Apabila skill yang dimiliki ibu rumah tangga ini tidak berkembang, maka para ibu tidak akan bisa lagi mencari tambahan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Oleh karena kami membuat program GADIS MWANIS. Dalam gerakan ini nanti kita akan membagi edukasi dalam 3 program pokok yaitu "LEK RADEN" (Lancar Bikin Desain), "JOEMINTEN" (Jago Bikin Konten), dan "MAS FAISAL" (Masyarakat Melek Finansial).

1. DOMINASI GENERASI Y & Z DI INDONESIA DAN PERILAKU JUAL BELI MEREKA

Pada tahun 2025 mendatang Indonesia akan mengalami Bonus Demografi dimana 70% penduduk kita akan dihuni oleh masyarakat berusia produktif. Hasil Sensus Penduduk 2020 menunjukkan penduduk Indonesia didominasi Generasi Z yang total terdapat 74,93 juta jiwa atau 27,94%. Komposisi penduduk terbesar selanjutnya berada di usia produktif, yaitu milenial (Generasi Y) sebanyak 69.38 juta jwa atau 25,87% dari total penduduk. Berikut adalah tabel komposisi penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus penduduk 2020:

No

Nama

Nilai / %

1

Gen Z (1997-2012)

27,94

2

Milenial (1981-1996)

25,87

3

Gen X (1965-1980)

21,88

4

Baby Boomer (1946-1964)

11,56

5

Post Gen Z (setelah 2013)

10,88

6

Pre Boomer (sebelum 1946)

1,87

Dalam ekonomi makro apabila kita berbicara tentang pasar maka perbedaan komposisi generasi berarti akan terjadi perbedaan perilaku pasar. Apabila jaman dahulu ketika penduduk kita di dominasi oleh generasi baby boomers dan generasi X hanya membutuhkan pasar sebagai tempat untuk melakukan proses jual beli, maka dominasi generasi Y dan Z memiliki perilaku berbeda. Generasi X dan Z membeli produk yang mereka butuhkan di e-commerce untuk memproses jual beli mereka lebih aman dan cepat. Sedangkan untuk mempengaruhi agar mereka mau membeli tidak bisa lagi jika hanya menggunakan kalimat persuasif, maka penjual juga harus bisa berjualan menggunakan metode "shopentertainment" untuk menarik perhatian dari generasi Y dan Z. Shopentertainment adalah metode berjualan di media sosial dimana selain untuk mempersuasi pelanggan, cara ini juga harus bisa menghibur audience yang melihatnya.

2. KURANGNYA PERHATIAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA

Salah satu penggerak roda ekonomi di masyarakat yang belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah adalah pemberdayaan ibu rumah tangga. Padahal ibu rumah tangga seringkali menjadi tulang punggung utama keluarga akibat suami yang tidak bekerja atau ketika ibu tersebut menjadi single parent akibat perceraian atau suami meninggal. Berikut beberapa alasan mengapa ibu rumah tangga butuh untuk mencari penghasilan sendiri:

  • Tak ada yang bisa memprediksi masa depan. Kondisi finansial rumah tangga akan sangat riskan apabila benar-benar menggantung penghasilan pada gaji dari suami. Suatu saat terjadi hal tak terduga, akan ada kebutuhan penting yang tidak terpenuhi. Bila ibu punya penghasilan sendiri, hal ini bisa jadi ban serep jika sewaktu-waktu ada kejadian tak terduga.
  • Mengurus pekerjaan rumah, anak dan pekerjaan rutin lainnya merupakan kegiatan ibu sehari-hari. Namun, pasti ada saat-saat tertentu dimana ibu memiliki waktu untuk santai dan beristirahat sejenak dari segala rutinitas. Dengan waktu luang ini, ibu bisa memanfaatkan untuk membuka bisnis agar waktu ibu menjadi lebih produktif.
  • Lebih mendapatkan penghargaan dari suami

Di lapangan sendiri ibu rumah tangga di Indonesia sudah banyak menggunakan akun media sosial seperti whatsapp atau facebook untuk berjualan dalam rangka mencari tambahan penghasilan kebutuhan rumah tangga. Namun pada kenyatannya cara - cara berjualan di internet sendiri saja sudah banyak berubah, apalagi kondisi pasar di Indonesia yang didominasi oleh Generasi Y dan Z dengan perilaku baru tidak relevan dengan kemampuan berjualan ibu rumah tangga saat ini. Perilaku pasar generasi Y dan Z yang butuh entertainment ketika membeli produk sudah tidak relevan dengan skill ibu rumah tangga yang hanya bisa jualan di status whatsapp dan facebook.

Sebelumnya sudah ada berbagai program yang memberikan pendidikan khusus untuk wanita, hanya saja program – program tersebut bukan diadakan oleh lembaga swadaya masyarakat, pemerintah, atau penggiat sosial lain. Program tersebut seringkali diadakan oleh lembaga komersial yang mana tujuan dari perusahaan tersebut adalah untuk memberikan porsi keuntungan sebesar – besarnya bagi penyelenggaranya sendiri.

Berikut berbagai keunggulan yang dimiliki oleh program GADIS MWANIS:

Kekurangan program edukasi dari perusahaan komersil

Keunggulan Program GADIS MWANIS

Materi pendidikan seringkali tidak tersusun dalam sistem kurikulum yang sudah diperhitungkan indikator keberhasilannya

Materi edukasi disusun dalam 3 program unggulan tertarget yang saat ini jelas dibutuhkan pasar yaitu, LEK RADEN, JOEMINTEN, & MAS FAISAL.

Tidak membangun mindset untuk mandiri. Mindset yang dibangun adalah loyalitas kepada produk dan budaya penyelenggara terkait.

Materi edukasi disusun dalam 3 program unggulan tertarget yang saat ini jelas dibutuhkan pasar yaitu, LEK RADEN, JOEMINTEN, & MAS FAISAL.

Berbayar Mahal. Adapun apabila terjangkau seringkali mengandung persyaratan yang banyak tidak bisa dipenuhi masyarakat.

Materi edukasi disusun dalam 3 program unggulan tertarget yang saat ini jelas dibutuhkan pasar yaitu, LEK RADEN, JOEMINTEN, & MAS FAISAL.

Tidak murah. Adapun apabila gratis, seringkali mengandung persyaratan yang banyak tidak bisa dipenuhi masyarakat.

Program GADIS MWANIS bekerjasama dengan pemerintah desa agar informasi ini bisa disebarkan di event – event tingkat dusun, seperti Arisan RW, Kegiatan PKK, atau LAMSIA

Nama : Anita Rahmawati
Alamat : Gondang RT 2 RW 5 Bandardawung Tawangmangu Karanganyar Jawa Tengah
No. Telepon : 082133734700