Inovasi Ice Cream dari Hasil Pengolahan Produk Samping Cair Industri Tahu

Proses produksi tahu selain menghasilkan tahu juga menghasilkan produk samping berupa cairan, padatan, maupun gas buang. Industri-industri tahu di desa Krajan yang belum memiliki instalasi pengelohan air limbah (IPAL) kebanyakan mengalirkan produk samping cair industri tahu ke sungai terdekat, sehingga produk samping tersebut akan menjadi limbah yang mencemari sungai. Tercemarnya sungai tentunya dapat menimbulkan berbagai dampak negatif yang merugikan untuk masyarakat maupun kehidupan biotik ekosistem sungai seperti terganggunya kenyamanan masyarakat dengan bau limbah di sungai, terjadinya polusi air, meningkatkan pertumbuhan nyamuk, terganggunya ekosistem di sungai, serta menurunkan estetika lingkungan sekitar.

Permasalahan di atas perlu dilakukan tindakan.  Dengan adanya gagasan mengenai pengolahan produk samping cair industri tahu yang mengolah kembali (reuse) produk samping tersebut menjadi nata de soya dapat diterapkan oleh industri tahu skala rumahan yang belum memiliki instalasi pengolahan air limbah (IPAL), sehingga produk samping tersebut lebih berguna. 

Ide ini terfokus pada pengembangan pengolahan nata de soya menjadi konsumsi yang banyak digemari oleh kalangan umum. Hasil pengolahan produk samping industri tahu yang dijadikan nata de soya tersebut, kemudian akan diinovasikan lagi menjadi bahan baku pembuatan ice cream.

Inovasi ini diharapkan bisa berkembang di masyarakat sehingga berdampak positif bagi kehidupannya. Dampak positif yang ditimbulkan dengan adanya inovasi ini yaitu memberikan referensi pengolahan produk samping cair industri tahu, memberikan perubahan terhadap lingkungan sekitar industri, serta memberikan ide kepada masyarakat mengenai manfaat pengolahan nata de soya menjadi produk yang memiliki nilai jual.

Kata kunci :

Produk samping cair industri tahu, nata de soya, pencemaran, oalahan pangan, ice cream.

 

Industri tahu merupakan home industry yang banyak berkembang diberbagai daerah di Indonesia. Di desa Krajan, Mojosongo, Surakarta terkenal sebagai pusat industri tahu. Pembuatan tahu dari bahan dasar kedelai selain menghasilkan tahu juga menghasilkan produk samping baik berupa cairan, padatan, maupun gas buang. Produk samping tersebut apabila tidak dikelola dengan baik maka akan menjadi limbah dan dapat menimbulkan berbagai dampak negatif.


Setelah dilakukan tinjauan, industri tahu di desa Krajan, Mojosongo, Surakarta kebanyakan mengalirkan produk samping cair industri tahu ke sungai terdekat, sehingga produk samping tersebut akan menjadi limbah. Limbah cair industri tahu ini memiliki kandungan senyawa organik yang sangat tinggi, apabila tidak dilakukan penanganan yang baik maka dapat menyebabkan berbagai dampak negatif. Saat ini di daerah Krajan, Mojosongo, Surakarta mengalami pencemaran udara akibat pembuangan produk samping dari industri tahu yaitu gas buangan yang dilepas secara bebas ke udara maupun cairan buangan yang dialirkan ke sungai terdekat sehingga menimbulkan bau kurang sedap, dan bau tersebut ikut tersebar bersama udara serta menghasilkan udara di sekitar menjadi kurang sehat. Permasalahan tersebut tentunya dapat menganggu kenyamanan masyarakat sekitar dan mampu menimbulkan problematika baru dalam masalah kesehatan seperti gangguan saluran pernafasan, penyakit jantung, gangguan reproduksi, serta hipertensi. Selain itu, akibat lainnya yang ditimbulkan adalah polusi air, meningkatkan pertumbuhan nyamuk, serta menurunkan estetika lingkungan sekitar. Produk samping cair industri tahu yang dibuang ke perairan atau sungai tanpa pengolahan terlebih dahulu juga dapat mengakibatkan kematian makhluk hidup dalam air termasuk mikroorganisme (jasad renik) yang berperan penting dalam mengatur keseimbangan biologis dalam air.

Permasalahan tersebut harus memperoleh penanganan agar mampu mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan. Dengan adanya  gagasan ini, industri tahu yang belum memiliki IPAL (instalasi pengolahan air limbah), dapat mengolah kembali (reuse) produk samping cair industri tahu menjadi nata de soya. Hal ini juga didukung dengan kandungan produk samping cair tersebut yaitu 1% bahan padat, 9% kandungan protein pada kedelai yang terkandung dalam produk samping, 59% protein dari susu kedelai yang tidak ikut tergumpal, vitamin B, asam amino, kalsium, dan sejumlah glukosa serta lemak dan karbohidrat yang memiliki derajat keasaman 4-5. Kandungan tersebut merupakan media yang baik untuk digunakan sebagai bahan baku nata de soya, karena medium fermentasi dalam pembuatan nata harus mengandung karbohidrat dan vitamin.

Nata de soya adalah konsumsi rendah kalori yang memiliki kadar serat tinggi. Nata ini cukup banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Terutama saat di bulan ramadhan, produk ini banyak dikonsumsi untuk dijadikan minuman berbuka puasa. Nata de soya ini dapat dikembangkan dalam jangkauan yang luas. . Berdasarkan hal itu, penulis memiliki ide untuk mengembangkan nata de soya yang merupakan produk olahan dari produk samping cair industri tahu menjadi produk ice cream dengan nama produk "Wheyaceto Ice Cream". Secara umum, ice cream  banyak diminati oleh semua kalangan masyarakat dan banyak dicari sebagai penyejuk dahaga saat cuaca panas. Produk ini juga dikombinasikan dengan rasa buah mangga, sehingga produk ini memiliki daya minat yang lebih tinggi dan juga bermanfaat bagi kesehatan.

Wheyaceto Ice Cream adalah hasil olahan produk samping dari industri tahu (nata de soya) menjadi makanan manis (sweetfood). Berdasarkan literatur, pengolahan produk samping cair industri tahu menjadi nata de soya memang sudah ada sejak dahulu. Tetapi, untuk pengembangan menjadi makanan manis seperti produk ice cream belum ada yang mempublikasikannya.

Keunggulan dari inovasi Wheyaceto Ice Cream adalah sebagai berikut :

  1. Bahan baku nata de soya merupakan hasil samping cair industri tahu.
  2. Kandungan terbesar dalam nata adalah air sebesar 98%. Kandungan air yang tinggi berfungsi untuk memperlancar proses metabolisme tubuh.
  3. Proses pengolahan produk-produknya sangat mudah untuk dilakukan dan diterapkan.
  4. Produk merupakan hasil inovasi baru dengan variasi rasa ice cream nata de soya dengan mangga.
  5. Memiliki peluang untuk dikembangkan dalam skala besar.

Nama : Garminingsih
Alamat : Jl. Letjen Sutoyo, Mojosongo, Kec.Jebres, Kota Surakarta
No. Telepon : 085875824267