Pemuda merupakan penerus perjuangan generasi terdahulu untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Pemuda akan selalu menjadi People make history (orang yang membuat sejarah) di setiap waktunya. Pemuda memang mempunyai posisi strategis dan istimewa. Secara kualitatif, pemuda lebih kreatif, inovatif, memiliki idealisme yang murni dan energi besar dalam perubahan sosial dan secara kuantitatif sekitar 30-40 % pemuda dari total jumlah penduduk Indonesia dalam kisaran umur 15-35 tahun, dan akan lebih besar lagi jika kisaran menjadi 15-45 tahun. . Di satu sisi, ketika suasana di sekitarnya terlihat aman dan tentram tidak ada masalah serius yang dihadapi, pemuda akan cenderung diam/pasif, tidak banyak berbuat, lebih apatis, dan mempertahankan kenyamanan yang dirasakan. Padahal baik dalam kondisi banyak permasalahan ataupun kondisi tanpa masalah serius, pemuda dituntut lebih banyak bergerak dalam membuat perubahan yang lebih baik, lebih produktif dan lebih kreatif dalam memikirkan ide-ide perubahan untuk bangsa yang lebih baik.  Fenomena  pemuda Indonesia saat ini, mengalami degradasi moral, terlena dengan kesenangan dan lupa akan tanggung jawab sebagai seorang pemuda.

          Dalam tataran moral, sosial dan akademik, pemuda tidak lagi memberi contoh dan keteladanan baik kepada masyarakat sebagai kaum terpelajar, lebih banyak yang berorientasi pada hedonisme (berhura-hura), tidak banyak pemuda yang peka terhadap kondisi sosial masyarakat saat ini, dalam urusan akademik pun banyak mahasiswa tidak menyadari bahwa mereka adalah insan akademis yang dapat memberikan pengaruh besar dalam perubahan menuju kemajuan bangsa. Banyak remaja kini mengalami krisis identitas, itu ditunjukkan dengan banyaknya masalah yang terjadi di kalangan remaja. Di usianya yang memang sedang berada pada tahap pencarian identitas diri, banyak remaja yang kesulitan untuk mencari identitas diri mereka. Hingga pada akhirnya, akibat pengaruh dari kurangnya pengetahuan, minimnya bimbingan dan perhatian dari lingkungan sekitar, serta akibat dari pesatnya perkembangan teknologi, membuat remaja merasa malas dan enggan untuk menemukan identitas diri mereka. 

           Dari permaslahan diatas kami memberikan alternatif solusi sebagai upaya membentuk generasi hebat dan unggul yaitu melalui POSYANDU REMAJA.  Suatu program yang lahir dari gagasan rekan-rekan PMR “PARASMANGGI”. Program ini dinamakan “Posyandu Sekolah”. Posyandu Sekolah ini dibuat untuk membantu mengatasi masalah-masalah siswa yang ada di SMA N 1 Girimarto. Pada awalnya, Posyandu Sekolah ini dibuat karena adanya keprihatinan dari rekan-rekan PMR karena banyaknya masalah yang dihadapi oleh siswa-siswa SMA N 1 Girimarto. Posyandu Sekolah lahir dari kegiatan PMR, dan ditangani oleh PMR pula, akan tetapi pada pelaksanaannya dalam kegiatan Posyandu Sekolah tidak jarang mengundang tim medis dari pihak puskesmas Kecamatan Girimarto untuk membantu pelaksanaan Posyandu Sekolah ini. Hingga pada akhirnya,  setelah diadakan evaluasi pada pelaksanaan program ini, ditemukan suatu solusi pada pelaksanaan Posyandu Sekolah yang dikembangkan menjadi POSYANDU REMAJA. Dari kebermanfaatan Posyandu Remaja itu, kami tim peniliti terinspirasi untuk mengaplikasikan Posyandu Sekolah di masyarakat untuk membantu mengatasi permasalahan remaja yang ada di masyarakat dengan memberinya nama “Posyandu Remaja”. Disini Posyandu Remaja yang coba kami aplikasikan di masyarakat, utamanya di desa bahkan seluruh remaja yang ada di masyarakat sebagai sasarannya. Tidak melalaikan para remaja yang tidak sekolah, sudah lulus sekolah ataupun remaja yang putus sekolah. Tidak ada pengecualian bagi para remaja yang masih sekolah maupun sudah tidak sekolah.

           Posyandu Remaja juga melayani dan memberikan pengarahan serta informasi yang sama pula. Posyandu Remaja juga memberikan pengarahan tenang bagaimana cara menjaga kesehatan bagi para remaja usia produktif, mulai dari kesehatan mata, gigi, berat badan, tinggi badan, tensi darah, bahaya sex bebas yang mengakibatkan HIV/AIDS, dan yang lainnya sama pula dengan yang berada di sekolah, Posyandu Remaja juga mengadakan sosialisasi di beberapa perkumpulan remaja yang berada di desa-desa yang mungkin masih terbatas pengetahuannya tentang bagaimana memelihara kesehatan. Misalnya di perkumpulan Karang Taruna yang tentunya disana banyak para remaja karena memang remajalah yang mengisi dan mengurus organisasi karang taruna tersebut.

KEUNGGULAN POSYANDU REMAJA

1. Posyandu Remaja memiliki keberlangsungan lama dan berskala luas
2. Posyandu Remaja menggunakan Prinsip 2P dan 5 Meja dan dilaksnakan secara Fleksibel dan Menarik
3. Mengaktifkan Kegiatan Remaja Di Lingkungan Non Formal dan sekaligus sebagai wahana pemecah solusi masalah remaja
4. Memahamkan remaja pada konsep pembentukan Generasi Berdaya yang berorientasi kepada masa depan
5. Posyandu Remaja membuka andil peran serta dari masyarakat sekitar,  pemerintah setempat dan juga Dinas Kesehatan .
6. Sudah di Replikasi  menjadi Program unggulan tiap kecamatan di Kabupaten Wonogiri
7. Memiliki sertifikat hak cipta