LATAR BELAKANG 

Energi dibutuhkan bagi aktivitas manusia terutama untuk kegiatan perekonomian, rumah tangga, Industri, bisnis serta transportasi. Sebagian besar suplai energi di dunia berasal dari bahan bakar fosil yang merupakan sumber daya non terbarukan. Setiap tahun kebutuhan energi semakin meningkat seiring dengan meningkatnya aktifitas manusia yang menggunakan bahan bakar terutama LPG untuk kebutuhan rumah tangga. Untuk itu diperlukan suatu energi alternatif untuk mengurangi penggunaan bahan bakar tersebut. Salah satu alternatif tersebut dengan penggunaaan biomasa yang dijadikan bahan bakar alternatif ramah lingkungan, mudah diperoleh dan lebih ekonomis. Upaya yang dilakukan untuk mengembangkan biomasa adalah salah satunya pemanfaatan limbah batok kelapa menjadi bahan bakar energi alternatif berupa briket.

Seperti yang kita tahu, banyak sekali limbah dan sampah batok kelapa yang berserakan. Hal tersebut jika dibiarkan saja tentulah akan menjadi tidak enak dipandang. Penumpukan limbah batok kelapa yang tidak terpakai bisa dimanfaatkan  sebagai bahan bakar alternatif berupa briket arang menjadi energi alternatif yang terbarukan. Pemanfaatan limbah batok kelapa menjadi langkah yang bagus sebagai peluang usaha yang bisa dikembangkan. Mengutip dari jurnal yang diterbitkan oleh Badan Keahlian Sekretariat Jenderal DPR RI, produksi arang briket ini dapat menghasilkan devisa yang bernilai 6,7 triliun per tahunnya (kumparan.com). Bisnis ini dinilai sangat menguntungkan bagi pemilik bisnis dan juga bagi negara Indonesia sendiri. Hal ini merupakan salah satu alasan mengapa bisnis ini harus berjalan secara berkelanjutan. Penggunaan arang briket sangat memberikan banyak keuntungan daripada penggunaan energi lainnya. Azan (1998) mengungkapkan pendapatnya bahwa keuntungan penggunaan arang briket terletak pada biaya untuk membeli arang briket jauh lebih murah dibanding harus membeli minyak bumi dan energi lainnya.

Ide pembuatan briket dari batok kelapa  ini berawal ditahun 2021 tepatnya dimalam takbiran dimana ibu mertua (Peting, Kradenan, Grobogan) mau memasak kehabisan gas LPJ dan kelangkaan gas LPG yang berlangsung  selama 3 (tiga) hari. Dari sini timbul suatu gagasan/ide harus ada alternatif energi yang bisa menggantikan atau mengurangi penggunaan bahan bakar gas. Selanjutnya tepatnya pada bulan Oktober tahun 2021 kita mencoba membuat dan terapkan pembuatan briket kepada siswa-siswa SMK Negeri purwodadi pada pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK) dan hasilnya langsung kita jual di marketplace (Facebook).

KEUNGGULAN INOVASI

1. Briket lebih panas dari arang biasa,sehinga proses memasak jadi lebih cepat matang dengan sempurna
2. Durasi pembakaran lebih lama dan kontinu sehingga sangat baik untuk pembakaran
3. Minim asap, inilah keunggulan briket sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan sehingga bisa untuk dalam ruangan
4. Tidak beracun, karena pembuatannya mengalami proses alami dengan bahan tambahan tepung tapioka yang berasal dari singkong sebagai bahan perekat adonan briketnya.
5. Lebih ekonomis