AVERBI SQUASH - MINUMAN SQUASH DARI EKSTRAK BELIMBING WULUH SOLUSI BAGI PENDERITA HIPERTENSI DAN DIABETES

Pandemi yang telah berlangsung lebih dari dua tahun banyak mengubah tatanan kehidupan manusia, mulai dari aspek sosial, politik hingga kesehatan. Dalam aspek kesehatan, manusia yang terbiasa menerapkan pola hidup sehat dengan berolahraga tidak lagi bisa melakukannya secara bebas. Hal ini secara tidak langsung akan memicu penyakit seperti hipertensi dan diabetes yang merupakan penyakit penyerta terbanyak dalam pandemi covid-19 yang menyerang bukan hanya orang tua, akan tetapi juga anak-anak. Inovasi minuman kesehatan dari ekstrak belimbing wuluh yaitu Averbi squash menjadi solusi yang ditawarkan penulis. Belimbing wuluh memiliki banyak manfaat karena bersifat alami dan memiliki kandungan yang berguna bagi kesehatan manusia. Belimbing wuluh mengandung golongan senyawa oksalat, minyak menguap, fenol, flavonoid dan pektin dan dapat menurunkan tekanan darah tinggi pada penderita hipertensi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, mengkonsumsi Averbi squash dapat menurunkan kadar gula. Hasil penelitian menunjukkan kadar awal gula darah 93 mg/dl, setelah 4 hari mengkonsumsi Averbi squash menjadi 84 mg/dl, dan setelah 8 hari mengkonsumsi Averbi squash menjadi 75 mg/dl. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Averbi squash merupakan minuman sehat yang baik untuk dikonsumsi penderita hipertensi dan diabetes karena dapat menurunkan kadar gula darah.

Meredanya pandemi covid-19 di Indonesia tidak serta merta membuat kondisi di Indonesia menjadi normal. Pandemi yang telah berlangsung lebih dari dua tahun banyak mengubah tatanan kehidupan manusia, mulai dari aspek sosial, politik hingga kesehatan (Valerisha & Putra, 2020). Dalam aspek kesehatan, manusia yang terbiasa menerapkan pola hidup sehat dengan berolahraga tidak lagi bisa melakukannya secara bebas. Banyak diantaranya masih takut keluar rumah untuk berinteraksi dengan orang lain. Bahkan ketika pemerintah memberlakukan kenormalan baru atau new normal, masih banyak kalangan masyarakat tetap memilih berdiam diri di dalam rumah dan cenderung bekerja dari rumah atau work from home. Hal ini tak ayal menimbulkan masalah kesehatan (Fadhilah, 2021).

Pola bekerja dari rumah menjadi rutinitas sehari-hari masyarakat Indonesia pada masa pandemi (Setiawan & Fitrianto, 2021). Bekerja dari rumah menjadi pilihan bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit dan berusia lanjut karena rentan terkena penyakit covid-19. Bekerja dari rumah juga membawa efek samping bagi masyarakat, yakni kurangnya menjaga kesehatan terutama dalam pola makanan. Pola makan sehat dengan ditambah olahraga mulai ditinggalkan masyarakat. Masyarakat dimanjakan dengan menu makanan pesan antar melalui aplikasi di ponsel pintar. Makanan dan minuman yang dipesan dewasa ini seringkali memiliki kandungan kolesterol tinggi dan kadar glukosa tinggi. Hal ini secara tidak langsung akan memicu penyakit seperti hipertensi dan diabetes yang merupakan penyakit penyerta terbanyak dalam pandemi covid-19 yang menyerang bukan hanya orang tua, akan tetapi juga anak-anak (Hikmawati & Setyabudi, 2020).

Hipertensi merupakan penyakit yang berkaitan dengan stres oksidatif. Pengobatan dengan zat yang mengandung antioksidan telah dipelajari secara luas sebagai cara untuk mengurangi stres oksidatif dan tekanan darah. Ekstrak belimbing wuluh mempunyai kandungan antioksidan yaitu alpha-tocopherol. Berdasarkan penelitian hail uji kromatografi lapis tipis ekstrak belimbing wuluh positif mengandung alkaloid, fenolik, flavonoid, saponin, tanin, dan terpen (Solfaine et al., 2021). Belimbing wuluh mengandung golongan senyawa oksalat, minyak menguap, fenol, flavonoid dan pektin dan dapat menurunkan tekanan darah tinggi pada penderita hipertensi. Buah yang mengandung senyawa flavonoid tersebut memang sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita hipertensi (Apriza, 2020). Senyawa flavonoid pada ekstrak belimbing wuluh juga dipercaya dalam menurunkan kadar glukosa dalam darah karena berpengaruh terhadap perbaikan sel-sel beta pankreas sebagai tempat penghasil hormon insulin (Yuniarto dan Lestari, 2020).

Belimbing wuluh menjadi komoditi yang jarang diminati masyarakat. Buah dengan nama latin Averrhoa bilimbi L. yang di Indonesia dikenal dengan nama belimbing wuluh merupakan buah dengan rasa asam. Karena rasanya yang asam bahkan ketika sudah matang, jarang sekali masyarakat memanfaatkan buah ini untuk dikonsumsi. Masyarakat Indonesia hanya mengkonsumsi buah ini sebagai campuran dalam masakan saja. Belum banyak olahan yang berasal dari tanaman ini, bahkan banyak petani yang enggan untuk membudidayakan belimbing wuluh. Oleh karena itu produk minuman squash dari ekstrak belimbing wuluh memiliki peluang yang besar di pasaran. Selain itu, proses pengolahan produk mudah dilakukan, serta terbuat dari bahan alami sehingga tidak memiliki efek samping yang berbahaya bagi tubuh. Sasaran produk Averbi squash adalah masyarakat penderita hipertensi dan diabetes yang tidak suka atau enggan untuk mengonsumsi obat.

Averbi squash merupakan sebuah inovasi yang ditawarkan kepada masyarakat dengan potensi kearifan lokal dan aman dikonsumsi. Penyakit hipertensi dan diabetes terkadang menjadi permasalahan bagi masyarakat, terlebih jika masyarakat enggan atau tidak suka untuk mengkonsumsi obat. Sasaran Averbi squash adalah masyarakat penderita diabetes dan hipertensi yang tidak suka atau enggan untuk mengonsumsi obat. Dengan mengkonsumsi Averbi squash yang didalamnya terkandung flavonoid secara perlahan akan menurunkan kadar gula darah dan hipertensi. Keunggulan Averbi squash dibandingkan dengan penemuan yang ada sebelumnya adalah sebagai berikut.

Nama : Wahyu Ratna Putra
Alamat : Jalan Palem no 17, RT 02/RW 03 Kelurahan Selang, Kec. Kebumen, Kab. Kebumen
No. Telepon : 085726564662