Kerupuk Latoh (sea Grapes Creackers) aneka rasa

Latoh merupakan salah satu jenis rumput laut yang hidup melekat di dasar perairan yang mempunyai nama ilmiah Caulerpa sp. Latoh tidak hanya diminati di Indonesia saja kususnya masyarakat di Kabupaten Rembang, namun di beberapa negara seperti Jepang, Cina , Korea, Malaysia, Filipina, dan Thailand, bahkan di Amerika dan Eropa juga ikut mengkonsumsi Latoh. Keberadaanya yang sangat melimpah pada musim – musim tertentu membuat latoh tidka dapat dinikmati kapan saja, selain itu testur yang cenderung berair tidak bisa disimpan dalam waktu yang lama sehingga tidak bisa dinikmati dimana saja sehingga membuat penulis ingin membuat inovasi produk dengan bahan dasar latoh sehingga dapat dinikmati kapan saja dan dimana saja tanpa menunggu musimnya tiba.

Tujuan bisnis yang penulis inginkan antara lain : menciptakan produk baru yang berbasis potensi lokal, memiliki nilai jual, kaya akan kandungan gizi dan disukai masyarakat, menunjukan eksistensi dan kebanggan terhadap potensi lokal yang ada di Kabupaten Rembang dan bangga dengan produk khas daerah, membuka lapangan pekerjaan dan kesempatan kerja bagi masyarakat, meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, memperoleh keuntungan yang besar dari Kerupuk Latoh.

Latoh merupakan salah satu jenis rumput laut yang hidup melekat di dasar perairan yang mempunyai nama ilmiah Caulerpa sp. Rumput laut jenis Caulerpa sp. Adalah golongan alga hijau, thallus (cabang) berbentuk lembaran, batangan dan bulatan, berstruktur lembut sampai keras dan siphonous. Seluruh bagian rumput laut Caulerpa sp. Terdiri atas assimilator dan ramuli yang membentuk bulatan – bulatan seperti buah anggur, sehingga sering disebut anggur laut. Latoh tidak hanya diminati di Indonesia saja, namun di beberapa negara seperti Jepang, Cina , Korea, Malaysia, Filipina, dan Thailand, bahkan di Amerika dan Eropa juga ikut mengkonsumsi Latoh. Di Amerika dan Eropa, Latoh dikenal sebagai green caviar atau kaviar hijau dan di beberapa negara Asia selain dikonsumsi masyarakat, juga digunakan sebagai obat pada beberapa jenis penyakit.( Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara, 2017).

Kabupaten Rembang, kaya akan Latoh. Latoh sendiri bisa dikatakan sebagai makanan khas dari Kabupaten Rembang, keberadaanya sangat melimpah disaat musimnya atau dapat dikatakan bahwa Latoh merupakan potensi besar di Rembang tetapi pada musim tertentu (musiman). Latoh di Kabupaten Rembang mengalami puncak saat pergantian musim dari Kemarau ke penghujan. Pada saat musim Latoh harga latoh berkisar antara Rp 3.000; sampai Rp 5.000; per kg. Bahkan masyarakat yang berlokasi dekat pantai tidak perlu membeli Latoh ini, mereka hanya mengambil dilaut, berada dipinggir pantau yang banyak batuan atau karangnya.

Latoh dimanfaatkan sebagai bahan makanan dengan cara dimakan mentah sebagai lalapan, urap atau sebagai sayur. Bahan makanan ini mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi sebagai sumber protein nabati, mineral maupun vitamin yang berbeda dengan tumbuhan darat. mempunyai zat bioaktif seperti anti bakteri, anti jamur, anti tumor, dan bisa digunakan untuk terapi tekanan darah tinggi dan gondok. Zat bioaktif adalah zat yang termasuk metabolit sekunder yang bersifat aktif secara biologi dan dapat digunakan untuk industri pangan dan farmasi (BBRP2B 2010).

Hasil uji proksimat Laboratorium BBPBAP Jepara (2017) latoh hasil budidaya di tambak mempunyai kandungan kadar Air 4,27 %, Abu 10,43 %, Lemak 3,16 %, Protein 25,61 %, Serat 30,67 % dan BETN 25,86 %.

Kerupuk merupakan makanan ringan yang biasa kita gunakan
sebagai camilan atau makanan pelengkap lauk pauk. Meskipun saat ini
banyak sekali macam camilan tetapi kerupuk tetap mampu menarik hati
masyarakat seolah-olah tidak ada kebosanan masyarakat untuk
mengkonsumsi camilan ini. Melihat dari kebiasaan masyarakat Indonesia
menjadikan kerupuk sebagai pelengkap makanan, menjadikan suatu gagasan
awal dalam menciptakan suatu kegiatan atau ide bisnis yang dapat dikembangkan baik konsumsi local bahkan dunia.

Kerupuk yang banyak dijumpai di Indonesia adalah kerupuk udang.Belum banyak dijumpai krupuk dari tumbuhan laut.salah satu alternatifnya adalah dengan menggunakan bahan dari latoh.Karena mudah didapat dan murah, mempunyai zat bioaktif seperti anti bakteri, anti jamur, anti tumor, dan bias digunakan untuk terapi tekanan darah tinggi dan gondok.
Penambahan variasi latoh bertujuan untuk memberi citarasa baru,
memiliki banyak sekali manfaat & bisa menjadi oleh-oleh khas dari
Rembang yang bisa dinikmati semua orang karena latoh jarang di
temui dan dikenal di daerah pesisir pantai lain.

 

Berdasarkan fakta di atas kami berinisiatif untuk membuat “Kerupuk Latoh”, yaitu makanan dengan bahan dasar Latoh yang dapat disimpan dalam waktu yang lama, dapat dinikmati kapan saja tanpa melihat musimnya. Dapat digunakan sebagai makanan khas Kabupaten Rembang, sebagai oleh – oleh khas dari Kabupaten Rembang. Mengingat kerupuk sangat disukai oleh siapa saja, mudah dibawa kemana – mana, dan juga sangat harga terjangkau selain itu mempunyai kandungan gizi tinggi. Sehingga penulis yakin Kerupuk Latoh ini dapat dikembangan dan mempunyai prospek yang sangat besar. Mengingat kerupuk yang beredar di pasaran sekarang ini sudah banyak sekali variasi akan tetapi belum ada yang memanfaatkan dan menjual Kerupuk Latoh di pasaran.

1.Menggunakan bahan baku lokal sehingga mudah didapat.

2. Harga sangat terjangkau karena biaya produksi rendah.

3. Menggunakan peralatan yang sangat sederhana sehingga sangat mudah diterapkan di masyarakat.

4. Merupakan Produk baru sehingga belum ada pesaing.

Nama : Rifky Firmansyah
Alamat : SMKN 2 Rembang, Jalan Raya Rembang - Lasem KM. 4 Rembang
No. Telepon : 0895800387430