TIRTA BP-SPAMS

Salah satu kebutuhan mendasar bagi sebuah kota adalah ketersediaan sarana pengelolaan air minum dan sanitasi yang baik. Pamsimas  (Program Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat), yang sampai tahun 2022  telah dilaksanakan di 27.000 desa yang tersebar pada  233 kabupaten/kota di 32 provinsi seluruh Indonesia, merupakan salah satu program dan aksi nyata pemerintah (pusat dan daerah) dengan dukungan Bank Dunia. Dalam pengelolaan di setiap unit dan wilayah, dibentuklah Badan Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (BP-SPAMS). Salah satu tugas BP-SPAMS adalah melakukan tata kelola administrasi baik keuangan maupun administrasi organisasi lainnya.  Untuk kemudahan pengelolaan administrasi, telah banyak aplikasi yang dibuat, tetapi meneukan kendala diantaranya : sulit untuk disesuaikan dnegan karakteristik masing-masing BP-SPAMS, berbiaya mahal untuk pengembangan, memerlukan server yang belum bisa dipenuhi semua BP-SPAMS, dan tidak user  friendly  bagi semua kalangan. Untuk itu dikembangkan aplikasi dengan memanfaatkan Google Workspace  yang bisa diakses dnegan biaya murah/ gratis dan mudah dioperasinalkan untuk semua  kalangan, asalkan ada akses internet. Aplikasi meliputi catatan meter, perhitungan tagihan, catatan keuangan, catatan kegiatan dan laporan kegiatan dan keluhan pelanggan. Pelanggan juga mudah mengecek tagihan pemakaian air tiapbulan melalui aplikasi WhatsApp Auto yang kan melayani secara otomatis sesuai dengan nomor pelanggan. Semua dijalankan secara digital dan akan menambah transparansi pengelolaan organisasi berbasis masyarakat yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pengelolaan air minum berbasis masyarakat.  Aplikasi telah diterakpak di BP-SPAMS Kelurahan Plalangan dan telah diduplikasi oleh beberapa BP-SPAMS anggota Asosiasi KP-SPMAS KOta Semarang dan siap dipasarkan untuk BP-SPAMS yang berkeinginan memanfaatkan.

Kota Semarang sebagai kota metropolitan dengan berbagai potensinya yang luar biasa menjadikan tantangan untuk dikelola dan didayagunakan bagi pembangunan dan kemajuan kota. Menyikapi persaingan dunia global yang semakin ketat,  kualitas sumber daya manusia Kota Semarang dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) perlu dipacu agar berdaya saing, dan kata kunci untuk memenangkan persaingan adalah inovasi.

Salah satu kebutuhan mendasar bagi sebuah kota metropolitan adalah ketersediaan sarana pengelolaan air minum dan sanitasi yang baik. Program Pamsimas  (Program Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) merupakan salah satu program dan aksi nyata pemerintah (pusat dan daerah) dengan dukungan Bank Dunia, untuk meningkatkan penyediaan air minum, sanitasi, serta meningkatkan nilai dan perilaku hidup sehat dengan membangun/ menyediakan prasarana dan sarana air minum serta sanitasi berbasis masyarakat berkelanjutan yang mampu diadaptasi oleh masyarakat. Program Pamsimas  dilaksanakan oleh pemerintah pusat melalui penyediaan bantuan secara langsung ke tingkat desa. Sasaran program ini meliputi kelompok miskin  di perdesaan dan pinggiran kota (peri-urban) yang belum mendapatkan akses layanan air minum dan sanitasi. Pendekatan dalam Pamsimas dilakukan melalui proses pemberdayaan masyarakat untuk menumbuhkan prakarsa, inisiatif, dan partisipasi aktif masyarakat dalam memutuskan, merencanakan, menyiapkan, melaksanakan, mengoperasikan dan memelihara sarana yang telah dibangun, serta melanjutkan kegiatan peningkatan derajat kesehatan di masyarakat termasuk di lingkungan sekolah[1].

Program Pamsimas merupakan salah satu program yang termasuk dalam “sapta program” pembangunan Kota Semarang yang memiliki fokus dalam upaya peningkatan infrastruktur air bersih di kawasan perkotaan Semarang yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat. Dalam pengelolaan di setiap unit dan wilayah, dibentuklah Badan Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (BP-SPAMS). Salah satu tugas BP-SPAMS adalah melakukan tata kelola administrasi baik keuangan maupun administrasi organisasi lainnya. 

Salah satu wujud pembangunan program Pamsimas yang ada di Kota Semarang, berada di RW 1 Kelurahah Plalangan. Untuk mewujudkan keberlanjutan program, BP-SPAMS yang dibentuk  harus melakukan pengelolaan bantuan secara efektif,  dan  membawa konsekuensi pada terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan air bersih.

Walaupun telah dilakukan kegiatan pengelolaan melalui BP-SPAMS, masih terdapat permasalahan dalam pengelolaannya karena rendahnya tarif pemanfaatan air oleh masyarakat, bahkan dari seluruh Pamsimas yang ada di Kota Semarang, BP-SPAMS  Kelurahan Plalangan menerapkan tarif yang paling kecil, yaitu hanya Rp. 1.500,- per meter kubik pemakaian. Dana yang ada selalu habis untuk biaya perawatan dan perbaikan sarana air bersih yang ada. Dengan terbatasnya dana, maka Pengurus BP-SPAMS di kelurahan Plalangan bersifat kerja sosial, dengan honor/ upah yang sangat rendah, sedangkan tanggung jawabnya cukup penting dalam memastikan pengelolaan air bersih di wilayah tersebut selalu terjaga dengan baik. Dengan rendahnya upah pengurus tetapi tanggung jawab pengelolaan yang sangat sensitif, karena menyangkut  kebutuhan utama kehidupan warga yaitu air bersih, menjadikan penunjukan untuk menjadi pengurus banyak ditolak oleh warga. 

Pekerjaan pengurus BP-SPAMS sebenarnya terbagi menjadi 2 bidang, yaitu bidang fisik, berupa kegiatan perawatan dan perbaikan sarana air bersih, serta bidang non fisik berupa tata kelola administrasi pengelola sarana air bersih.  Dalam pengelolan tata kelola administrasi sarana air bersih, saat ini masih dilakukan secara manual, dimana data-data administrasinya kurang dapat diakses dengan mudah oleh berbagai pihak yang berkepentingan. Hal ini belum selaras  dengan salah satu visi Pemerintah Kota Semarang yang ingin menjadikan Semarang sebagai Smart City, dimana digitalisasi dan pemanfaatan Teknologi Informasi menjadi kunci.

Untuk membantu dan mendukung pelaksanaan tata kelola administrasi BP-SPAMS yang baik dan transparan, dilakukan sebuah research and development  untuk menghasilkan aplikasi yang diberi nama TIRTA BP-SPAMS, yang merupakan akronim dari : Teknologi Informasi untuk Tata-kelola  Administrasi pada Badan Pengelola Sarana Penyediaan Air  Minum dan Sanitasi .

Permasalahan-permasalahan lainnya terkait tata kelola administrasi BP-SPAMS, khususnya di wilayah  RW 1 Kelurahan Plalangan sebagai lokasi pelaksanaan research dan development,  yang masih dikelola secara manual adalah sebagai berikut :

  1. Sering terlambatnya laporan pencatatan meter air pelanggan, yang berimbas   terlambatnya perhitungan dan rekap tagihan pemakaian air.
  2. Munculnya rasa kurang puas terhadap Laporan Keuangan BP-SPAMS  karena biasanya dilaporkan per semester melalui pengurus RT dan RW masing-masing yang belum tentu tersosialisasikan dengan baik.
  3. Belum adanya tata kelola administrasi berbasis Teknologi Informasi, sebagai bagian dari Semarang Smart City.
  4. Belum adanya pengolahan data pemakaian air oleh pelanggan yang bisa dijadikan dasar proyeksi kebutuhan air untuk pengembangan  layanan BP-SPAMS.
  5. Belum adanya big data yang  real time pada Tata Kelola Pamsimas, baik di  BP-SPAMS Kelurahan Plalangan  maupun di Kelurahan lain di Kota Semarang yang terintegrasi, yang  bisa dijadikan dasar pengambilan kebijakan oleh Pemerintah Kota Semarang.
  6. Belum digunakannya  Tata Kelola Administrasi berbasis Teknologi Informasi, karena kekhawatiran menambah beban  pengeluaran BP-SPAMS.

Dari beberapa permasalahan tersebut mengindikasikan bahwa kegiatan pengelolaan program Pamsimas melalui Pengurus BP-SPAMS di wilayah RW 1 Kelurahan Plalangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang belum berjalan optimal.  Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pengelolaan program Pamsimas  yang berbasis Teknologi Informasi dengan biaya murah, yang bisa memenuhi kebutuhan tata kelola administrasi BP-SPAMS.


[1] "Pedoman Pengelolaan Umum PAMSIMAS - Ditjen Cipta Karya." https://ciptakarya.pu.go.id/dok/pamsimas/pedoman_pamsimas.pdf. Diakses pada 27 Jun. 2022.

BP-SPAMS sebagai kelengkapan  dari bantuan Pamsimas ini adalah lembaga pengelola sarana air bersih yang berbasis masyarakat, bukan badan usaha  atau organisasi formal lainnya. Sasaran kegiatan program Pamsimas meliputi  kelompok miskin  di perdesaan dan pinggiran kota (peri-urban) yang belum mendapatkan akses layanan air minum dan sanitasi.  Dengan karakteristik pelanggan dan pengurus  BP-SPAMS seperti itu,  maka aplikasi yang dibuat sebisa mungkin tidak terlalu kompleks. Perangkat yang paling banyak dimiliki untuk mengakses teknologi informasi di area peri-urban ini adalah smartphone. Maka pilihan akses aplikasinya dibuat untuk bisa diakses dengan smartphone tanpa  perlu ada tambahan aplikasi selain yang ada. Penambahan aplikasi tambahan dihindari agar tidak menambah beban aplikasi yang ada serta sebisa mungkin memanfaatkan aplikasi yang paling sering digunakan pelanggan secara umum, seperti aplikasi browser internet dan WhatsApp. Maka untuk input data, petugas/ pengurus cukup memanfaatkankan Google Form, dan nanti semua datanya akan diolah secara otomatis dengan menggunakan formula yang ada di Google Spreadsheet maupun dengan otomasi dan komputasi tambahan menggunakan Google Apps Script. 

WhatsApp Auto dimanfaatkan untuk membantu pelanggan BP-SPAMS mengakses tagihan penggunaan air setiap bulan, dengan mengetikkan nomor pelanggan masing-masing, ke nomor WhatsApp layanan. Penggunaan WhatsApp Auto ini juga cukup murah, hanya  Rp. 175.000  untuk digunakan  life time tanpa  ada biaya tambahan bulanan atau langganan. Jumlah pelanggan yang bisa mengakses informasi tagihan via WhatsApp juga tidak terbatas, dan datanya terintegrasi dengan  google spreadsheet di aplikasi. 

Untuk transparansi, semua kegiatan dan administrasi BP-SPAMS juga bisa ditampilkan di Google Sites sebagai Microsite yang melayani  tampilan akses data. 

Nama : Komariyanto
Alamat : Plalangan RT 3/ I Gunungpati Kota Semarang
No. Telepon : 085741255521