“BLACK MIE, MIE HITAM DARI CANGKANG RAJUNGAN DAN TINTA CUMI KAYA KALSIUM, PROTEIN DAN ANTIOKSIDAN”

DIAN ANDRIANI, EKA SALSABILA. “BLACK MIE, MIE HITAM DARI CANGKANG RAJUNGAN DAN TINTA CUMI KAYA KALSIUM, PROTEIN DAN ANTIOKSIDAN”. SMK NEGERI 2 REMBANG.

Produk mie merupakan makanan olahan dari tepung terigu yang cukup banyak digemari masyarakat, karena cara penyajiannya yang mudah dan praktis sebagai makanan tambahan ataupun menjadi makanan pengganti makanan pokok. inovasi dari olahan mie sangat diperlukan terutama pada peningkatan nilai gizi dan tampilan.

Mengingat kabupaten Rembang merupakan kabupaten yang kaya akan potensi laut terutama rajungan (portunus pelagicus ) dan cumi (loligo sp), yang setiap harinya industry pengolahan perikanan tersebut menghasilkan sisa proses produksi yang belum termanfaatkan secara optimal, terutama berupa cangkang rajungan dan tinta cumi. Inovasi pada produk makanan tidak hanya berpusat pada bentuk, rasa, dan trend masa kini, akan tetapi, masyarakat juga mulai memperhatikan nilai gizi yang ada di dalam makanan. Oleh karena itu, Salah satu alternatif upaya pemanfaatan cangkang rajungan dan tinta cumi agar memiliki nilai ekonomis tinggi adalah mengolahnya menjadi produk mie yang kekinian yaitu black mie atau mie hitam. sehingga black mie ini selain “kekinian” juga dapat meningkatkan asupan kalsium, protein serta antioksidan bagi tubuh.

Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan nilai gizi dari black mie dengan penambahan cangkang rajungan dan tinta cumi. Cangkang rajungan mempunyai kandungan mineral yang tinggi, terutama kalsium (19,97%) dan fosfor (1,81%). Tinta cumi kaya akan melanin, Melanin atau pigmen hitam merupakan melanoprotein yang mengandung 10-15% protein, yang terdiri dari asam amino esensial dan non esensial dan polisakarida sulfat.

Proses pengolahan black mie sangat sederhana dan mudah dibuat, tahap pembuatan black mie dimulai dari proses penjemuran dan penepungan cangkang rajungan serta tinta cumi. Kemudian, pencampuran bahan, pembentukan lembaran, pembentukan mie, pengukusan, pendinginan serta pengemasan. analisa usaha pada pembuatan black mie terdiri dari perhitungan biaya tetap, biaya tidak tetap, harga pokok penjualan, harga penjualan, dan B/C ratio.

Black mie dijual dengan harga Rp 4.000; per kemasan dengan berat 100 gram. Dengan keuntungan yang diperoleh adalah 50%. Dan nilai B/C ratio adalah 1.4 sehingga dapat dinyatakan Black Mie layak untuk dikembangkan. Pemilihan cangkang rajungan dan tinta cumi sebagai sumber kalsium, protein dan antioksidan dalam penelitian ini sejalan dengan konsep zero waste productdan environmental friendly process. Dengan bahan baku yang mudah diperoleh, proses pengolahan yang sangat mudah, penulis mengharapkan produk black mie dapat diterima oleh semua kalangan masyarakat sehingga dapat meningkatkan perekonomian daerah, dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

BAB I

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang

BLACK MIE (Mie Hitam dari cangkang rajungan dan tinta cumi yang KAYA CALSIUM , PROTEIN DAN ANTIOKSIDAN)

Black mie atau mie hitam bukan hanya sekedar mie yang berwarna hitam tetapi mie ini mengandung calsium dan antioksidan yang tinggi sehingga dapat dimakan kapan saja tanpa khawatir efek samping yang ditimbulkan seperti kebanyakan mie pada umumnya. mengapa demikian? Karena mie hitam ini terbuat dari cangkang rajungan yang kaya akan calsium dan tinta cumi yang kaya akan polisakarida yang merupakan antioksidan yang tinggi.

Rembang merupakan daerah perbatasan antara Jawa Tengah dengan Jawa timur yang mempunyai garis pantai terpanjang di Jawa tengah, hal ini membuat kota Rembang merupakan daerah dengan hasil perikanan dan kelautan yang melipah terutama Rajungan (portunus pelagicus) dan cumi – cumi (loligo sp). (Bappeda, Kabupaten Rembang, 2010)

Meningkatnya permintaan pasar akan rajungan terutama rajungan dalam kaleng membuat dan banyaknya perusahan – perusahan besar di Rembang yang bergerak dibidang pengalengan rajungan, hal itu membuat usaha kupas rajungan menjamur di berbagai tempat di kabupaten Rembang. Dengan banyaknya usaha kupas rajungan ini menimbulkan banyaknya sisa proses produksi berupa cangkang rajungan. Demikian hal nya dengan cumi. Cumi adalah salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis. Banyaknya permintaan perusahan akan cumi membuat makin banyaknya usaha pengolahan di bidang cumi, baik cumi beku, cumi cincin, ataupun cumi tube. Cumi yang ditangkap nelayan rata- rata hanya dua jenis yaitu cumi belakutak (yang ada tempurung) dan cumi tabung, kedua jenis cumi tersebut masuk dalam daftar ekspor cumi terbesar dan diminati oleh konsumen.

Cangkang rajungan mempunyai kandungan mineral yang tinggi, terutama kalsium (19,97%) dan fosfor (1,81%) (Multazam 2002). Kalsium merupakan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg per hari. Fungsi kalsium dalam tubuh adalah untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang dan gigi, pengatur reaksi otot dan mineral yang mempengaruhi pertumbuhan tubuh (Guthrie 1975; Almatsier2003).

Sama halnya dengan rajungan, cumi yang masuk ke perusahaan untuk di ekspor biasanya hanya daging dan kepalanya saja. Sedangkan, hasil samping dari pengolahan cumi yang terbesar adalah tinta cumi.

Produk mie merupakan makanan olahan dari tepung terigu yang cukup banyak digemari masyarakat, karena cara penyajiannya yang mudah dan praktis sebagai makanan tambahan ataupun menjadi makanan pengganti makanan pokok.

Seperti dilansir dalam food.detik.com, Selain hotel-hotel mewah, berbagai restoran dan gerai makanan cepat saji pun berlomba-lomba menyajikan makanan berwarna hitam. Contohnya saja, ada McDonald's China yang mengeluarkan burger hitam dan putih yang bertabur wijen hitam dan putih pula. Beberapa gerai makanan cepat saji lain juga menawarkan menu serupa. Hal tersebut membuktikan bahwa makanan yang berwarna hitam memang sedang digemari masyarakat pada era ini, mulai dari piza, burger, bakso, dan lain sebagainya.

Melihat fakta di atas, penulis ingin membuat Inovasi pada produk makanan tidak hanya berpusat pada bentuk, rasa, dan trend masa kini, akan tetapi, masyarakat juga mulai memperhatikan nilai gizi yang ada di dalam makanan. Oleh karena itu, diperlukan pengkayaan kandungan gizi dalam makanan untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Salah satu alternatif upaya pemanfaatan cangkang rajungan dan tinta cumi agar memiliki nilai ekonomis tinggi adalah mengolahnya menjadi produk mie yang kekinian yaitu black mie atau mie hitam. sehingga black mie ini selain “kekinian” juga dapat meningkatkan asupan kalsium, protein serta antioksidan bagi tubuh.

1. menerapkan konsep zero waste productdan environmental friendly process, dan meningkatkan nilai gizi dari produk mie pada umumnya dengan menambahkan kandungan calsium yang berasal dari cangkang rajungan, protein dan antioksidan yang berasal dari tinta cumi.

2. dapat diterapkan oleh semua kalangan masyarakat karena menggunakan bahan berbasis lokal dan peralatan yang sederhana.

3. selain meningkatkan kandungan gizi mie juga dapat meningkatkan penampilan mie (art) menjadi produk kekinian yang digemari masyarakat masa kini. dengan pewarna alami dari tinta cumi yang kaya protein dan antioksidan.

Nama : Dian Andriani
Alamat : jalan raya lasem - rembang KM 4 Rembang
No. Telepon : 082135769996