Food Tray Sekam (FODKA)

FODKA ANDASYA (Food Tray Sekam)
Studi tentang Manfaat Lain Limbah Sekam yang Melimpah
Melalui Biodegradable Kitchenware
?Ini merupakan makalah tentang inovasi yang dilakukan dalam upaya mengurangi limbah pertanian yang berupa sekam. Dimana sekam sering hanya dijadikan sebagai media pembakaran batu bata dan pakan ternak. Makalah penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan hasil penemuan baru yang kami lakukan dengan metode eksperimental, deskripsi analitis yang didukung oleh data-data kuantitatif.
?Pada tahun 2018, menurut data yang dihasilkan oleh KP Bandongan BPTP Balitbangtan Jawa tengah, tiap 100 kg padi menghasilkan 16-23 kg sekam tergantung dari varietasnya. Limbah ini tentunya sudah menjadi hasil tahunan setiap musim panen tiba, mengingat bahwa negara Indonesia merupakan negara agraris terlepas dari luasnya lahan pertanian yang kian berkurang.
?Adapun pada tahun 2020, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan bahwa Indonesia menghasilkan 67,8 ton sampah dimana 12,02% merupakan sampah kertas dan karton. Hal ini terjadi karena masyarakat beralih dari plastik ke kertas sedangkan kertas sendiri juga akan menghasilkan limbah baru. Untuk mendukung gerakan para aktivis lingkungan, yaitu program paperless, maka dibuatlah produk FODKA (Food Tray Sekam).
?Fodka memiliki fungsi yang sama dengan food tray pada umumnya. Hanya saja, keunggulannya terletak pada bahan baku dan efisiensi proses pembuatan. Dampak dari adanya produk Fodka ini bagi masyarakat adalah semakin sadarnya masyarakat akan pentingnya menjaga sumber daya alam dan cara mengolah limbahnya serta menjadikan produk ini sebagai referensi untuk ide usaha baru.
 
Kata Kunci : Fodka, Limbah, Biodegradable.

Sampah merupakan masalah klasik yang harus diselesaikan oleh pemerintah dan masyarakat di seluruh negara, tak terkecuali di Indonesia. Indonesia merupakan negara agraris, sehingga banyak menghasilkan sampah dan limbah dari bidang pertanian. Sampah organik yang dihasilkan di Indonesia pun terbilang banyak. Meskipun yang dihasilkan merupakan sampah organik dan dapat terurai secara alami, alangkah lebih baik apabila sampah dan limbah tersebut dimanfaatkan terlebih dahulu barulah dapat dinyatakan sebagai sampah.

Menurut data KLHK tahun 2020, penyumbang terbesar sampah di Indonesia berasal dari limbah rumah tangga dimana plastik dan karton merupakan salah satunya. Dapat dilihat dari tahun ke tahun, penggunaan plastik di bumi semakin banyak. Menurut data BPS tahun 2021, Indonesia menghasilkan 66 juta ton limbah plastik tiap tahunnya. Hal ini mendorong masyarakat menyuarakan penggunaan kertas sebagai bahan substitusi/pengganti dan biodegradable plastic sebagai wadah kebutuhan.

Namun, dengan adanya perubahan ini juga memberikan dampak yang lain lagi. Sampah kertas tidak hanya diproduksi oleh rumah tangga, akan tetapi juga oleh sekolah, perkantoran dan industri makanan dimana sekarang banyak kemasan dan wadah makanan yang menggunakan kertas sebagai bungkusnya. Dengan meningkatnya produksi sampah kertas dan karton, maka kita butuh solusi untuk menghemat kertas dan mengurangi kuantitas penggunaannya. Apalagi luas hutan dan jumlah pepohonan semakin turun.

Dengan demikian, dibuatlah Fodka (Food Tray Sekam) sebagai solusi bagi permasalahan sampah kertas dan karton sebagai wadah makanan. Karena bahan baku mudah ditemukan di daerah Boyolali, membuat Fodka ini berpotensi untuk memiliki ‘tempat’ di dunia industri dan pola hidup masyarakat.

Sampah merupakan masalah klasik yang harus diselesaikan oleh pemerintah dan masyarakat di seluruh negara, tak terkecuali di Indonesia. Indonesia merupakan negara agraris, sehingga banyak menghasilkan sampah dan limbah dari bidang pertanian. Sampah organik yang dihasilkan di Indonesia pun terbilang banyak. Meskipun yang dihasilkan merupakan sampah organik dan dapat terurai secara alami, alangkah lebih baik apabila sampah dan limbah tersebut dimanfaatkan terlebih dahulu barulah dapat dinyatakan sebagai sampah.

Menurut data KLHK tahun 2020, penyumbang terbesar sampah di Indonesia berasal dari limbah rumah tangga dimana plastik dan karton merupakan salah satunya. Dapat dilihat dari tahun ke tahun, penggunaan plastik di bumi semakin banyak. Menurut data BPS tahun 2021, Indonesia menghasilkan 66 juta ton limbah plastik tiap tahunnya. Hal ini mendorong masyarakat menyuarakan penggunaan kertas sebagai bahan substitusi/pengganti dan biodegradable plastic sebagai wadah kebutuhan.

Namun, dengan adanya perubahan ini juga memberikan dampak yang lain lagi. Sampah kertas tidak hanya diproduksi oleh rumah tangga, akan tetapi juga oleh sekolah, perkantoran dan industri makanan dimana sekarang banyak kemasan dan wadah makanan yang menggunakan kertas sebagai bungkusnya. Dengan meningkatnya produksi sampah kertas dan karton, maka kita butuh solusi untuk menghemat kertas dan mengurangi kuantitas penggunaannya. Apalagi luas hutan dan jumlah pepohonan semakin turun.

Dengan demikian, dibuatlah Fodka (Food Tray Sekam) sebagai solusi bagi permasalahan sampah kertas dan karton sebagai wadah makanan. Karena bahan baku mudah ditemukan di daerah Boyolali, membuat Fodka ini berpotensi untuk memiliki ‘tempat’ di dunia industri dan pola hidup masyarakat.

Fodka adalah produk yang cocok untuk kemasan makan di tempat dengan memanfaatkan limbah sekam padi sebagai bahan utama yang memiliki keunggulan sebagai berikut:

  1. Ide usaha

Menambah wawasan masyarakat bahwa sekam dapat dibuat menjadi ide usaha yaitu food tray.

  1. Ekonomis

Meningkatkan nilai ekonomis sekam yang biasanya hanya digunakan untuk pembakaran batu bata atau pakan ternak menjadi produk yang memiliki harga jual.

  1. Paper substitute

Mengurangi penggunaan kertas dan plastik sebagai wadah makanan, digantikan dengan penggunaan food tray yang ramah lingkungan.

  1. Recycle

Sampah food tray dapat dimanfaatkan kembali untuk pakan ternak karena tidak menggunakan bahan kimia berbahaya.

  1. Mudah diterapkan

Bahan baku yang tersedia banyak di kabupaten Boyolali serta teknik pembuatan yang mudah membuat food tray dari sekam mudah diterapkan oleh para produsen.

  1. Meningkatkan ekonomi masyarakat

Limbah sekam dari petani yang tidak bernilai apabila telah diubah menjadi produk, limbah ini menjadi memiliki harga jual yang mana akan memberikan keuntungan bagi para petani.

  1. Ramah lingkungan

Selain bahannya yang mudah terurai, food tray sekam padi juga dapat digunakan sebagai pakan ternak karena tidak ada bahan kimia yang tercampur didalamnya.

  1. Harga

Harga food tray sekam padi sangat terjangkau, karena bahan-bahan yang digunakan adalah limbah yang mudah ditemukan di daerah Boyolali.

Nama : Novita Shellany
Alamat : Jl. Kates No. 8, Madumulyo, Pulisen, Boyolali,, Boyolali
No. Telepon : 085601965968