MOL, Massive Online Learning

Pandemi menuntut guru dan sekolah untuk menciptakan bentuk pola pembelajaran alternatif. Namun pembelajaran tersebut juga harus disesuaikan dengan harapan pemerintah, yaitu merdeka belajar, disamping juga harus sesuai harapan peserta didik, yaitu nyaman dan menyenangkan.  Berbagai metode pendekatan dilakukan agar sesuai harapan pemerintah dan peserta didik. Mulai dari live streaming, video pembelajaran dan kemudian pemanfaatan e-book.  Berdasarkan harapan tersebut maka guru perlu mengumpulkan informasi metode pembelajaran yang dapat dilaksanakan dan menyenangkan bagi peserta didik. Untuk mewujudkan kondisi tersebut perlu dilakukan penelitian pengembangan yang untuk mengetahui pengembangan media pembelajaran Massive Online Learning  yang layak dan praktis mengembangkan pembelajaran diferensiasi. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan, subyek penelitian meliputi 1) Ahli konten yang terdiri dari beberapa ahli dari kepakarannya yang diambilkan dari unsur perguruan tinggi dan guru SMA. Kesemuanya berjumlah empat orang. 2) Ahli media yang terdiri dari tiga orang guru TIK di beberapa sekolah di Jawa Tengah. Adapun prosedur pengumpulan data meliputi Cluster Sampling dan Simple Random Sampling. Data dianalisis dengan menggunakan uji efektivitas dengan melakukan uji anova terlebih dahulu dengan tiga kriteria yaitu uji nprmalitas, uji homogenitas dan uji linieritas. Uji normalitas, dilakukan dengan menggunakan asumsi Analisis Kovarian salah satunya adalah variabel terikat harus berdistribusi normal. Uji homogenitas bertujuan mengetahui keberagaman data dari dua kelompok atau lebih. Uji homogenitas sebagai prasyarat dari uji independent sample t test. Uji Paired Sample t Test, merupakan bagian dari uji komparatif namun data yang diuji data interval yang saling berpasangan. Uji One Sample t Test, merupakan bagian statistik parametrik, dengan demikian ada asumsi dasar yang terpenuhi yaitu uji normalitas. Uji Independent Sample t Test, Uji T dengan sampel yang tidak berhubungan dan berpasangan (sampel bebas).

Kata kunci: Massive Online Learning, e-book, Google Classroom

Kita ketahui bersama pandemi Covid-19 perlu dilakukan penanganan yang terintegrasi dari berbagai bidang tak terkecuali dari bidang guruan. Dinas Guruan dan Kebudayaan memutus rantai penyebaran Covid-19 dengan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Kondisi ini memaksa institusi sekolah untuk berkewajiban melaksanakan dan memfasilitasi pembelajaran jarak jauh. Sistem pembelajaran yang diterapkan pun berbeda dengan sistem pembelajaran sebelumnya. Setiap sekolah bersiap dan memulai untuk meningkatkan pembelajaran dengan menggunakan inovasi teknologi dan metode pembelajaran yang menyenangkan.

Pandemi telah menuntut guru dan sekolah untuk menciptakan bentuk pola pembelajaran alternatif. Namun pembelajaran tersebut juga harus disesuaikan dengan harapan pemerintah, yaitu merdeka belajar, disamping juga harus sesuai harapan peserta didik, yaitu nyaman dan menyenangkan.  Berbagai metode pendekatan dilakukan agar sesuai harapan pemerintah dan peserta didik. Mulai dari live streaming, video pembelajaran dan kemudian pemanfaatan e-book.  Berdasarkan harapan tersebut maka guru perlu mengumpulkan informasi metode pembelajaran yang dapat dilaksanakan dan menyenangkan bagi peserta didik.

Faktor utama keberhasilan dalam pembelajaran adalah bagaimana kreativitas guru dalam proses belajar mengajar (Setiawan, Pusporini, Nartani, & Hamidah, 2018). Kemampuan guru untuk memahami karakteristik peserta didik, penguasaan metode pembelajaran, pengelolaan kelas akan sangat mempengaruhi keberhasilan dalam pembelajaran (Rimawati & Haryanto, 2017)

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis mengidentifikasi permasalahan tentang pemanfaatan gawai yang kurang maksimal. Dengan demikian, dalam penelitian ini mempunyai keinginan memaksimalkan pemakaian gawai secara cerdas dan bijak. Adapun rumusan masalah dalam penelitian 

Bagaimana pengembangan media pembelajaran Massive Online Learning yang layak dan praktis mengembangkan pembelajaran diferensiasi?

            Permasalahan tersebut diatas dapat diatas dengan sebuah penelitian pengembangan MOL, Massive Online Learning. Cara pembelajaran dengan memaksimalkan pemanfaatan gawai. Hal ini senada dengan program pemerintah tentang digitalisasi data. Gawai dijadikan sarana untuk mengembangkan kreativitas bagi murid dan guru. Gawai tidak lagi menjadi momok bagi guru dalam proses belajar mengajar. Hal ini selaras dengan perkembangan di era globalisasi 4.0. Era yang menuntut semua perubahan mengarah pada digitalisasi.

            Pertama kali, inovasi ini muncul disaat ada lost learning pada masa pandemi. Guru merasakan bahwa pembelajaran tidak sampai pada tempatnya. Fungsi pembelajaran yang membimbing murid agar memahami suatu materi, belum bisa tercapai. Mengapa demikian? Guru hanya menggunakan sistem ceramah atau memberikan tugas kepada murid. Hal ini membuat kondisi murid tidak nyaman dengan pembelajaran online. Dalam pikiran mereka pembelajaran jarak jauh identik dengan banyak tugas yang memakan banyak kuota dan memory gawai yang mereka punyai. Disamping itu juga, beberapa gawai tidak suport dalam pembelajaran jarak jauh. Kondisi ini yang selalu dikeluhkesahkan guru dan murid dalam setiap kegiatan ataupun seminar tentang pembelajaran jarak jauh. Pada kondisi ini pula, program pemerintah penggunaan akun belajar juga digalakkan. Adapun penggunaan akun belajar dapat membuka aplikasi Canva premium secara gratis. Tentu saja dengan cara mendaftarkannya. Hal inilah membuat inovasi MOL, Massive Online Learning, pembelajaran online secara besar besaran. Tentu saja selaras dengan kenyamanan dan keamanan murid sebagai aset bangsa di masa depan.

Pembaharuan yang ditawarkan dalam mengatasi permasalahan tersebut diatas adalah pemanfaatan akun belajar dengan aplikasi Canva dan book creator. Akun belajar telah disediakan kementerian guruan dan kebudayaan dan bisa membuka aplikasi Canva premium secara gratis. Kondisi ini bisa dilakukan oleh semua guru dengan memanfaatkan gawai dalam pembelajaran. Pemanfaatan gawai dalam pembelajaran dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi murid dan guru. Untuk inovasi ini selain menuntut kreativitas murid juga kreativitas guru. Guru tidak disibukkan dengan kenyamanan sebagai pemberi informasi namun guru dan murid berkolaborasi untuk menciptakan joy learning, pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan akan memberikan ruang dan waktu rasa kepercayaan sehingga tercipta sebuah kenyamanan dan motivasi yang tinggi untuk murid dan guru.

Nama : Titik Nur Aini S.Sos M.Pd
Alamat : Perak Ngingas Gang 1 No 6 Klaten
No. Telepon : 081329107201