Averrose Tabir Surya dari Bahan Alami dari Ekstrak Bunga Mawar dan Daun Belimbing Wuluh

Sinar matahari memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, namunpaparansinar matahari yang tinggi juga dapat menyebabkan masalah kulit mulai dari kemerahan, peradangan, dan yang paling buruk adalah memicu munculnyakankerkulit. Salah satu cara untuk melindungi kulit dari sinar matahari yaitudenganmenggunakan tabir surya. Bahan kimia sintetik masih banyak dipakai sebagai bahan aktif dalampembuatan sediaan tabir surya yang beredar di pasaran, sedangkan bahanalambelum banyak dimanfaatkan dalam industri produk tabir surya. Salah satuupayamengurangi dampak negatif penggunaan bahan aktif dari bahan kimia dalamtabirsurya yaitu menggunakan bahan aktif alami atau herbal Tanaman yang berpotensi sebagai tabir surya adalah bunga mawar. Bungamawar merah mengandung pigmen antosianin. Antosianin merupakansuatusenyawa yang berperan mencegah kerusakan sel akibat paparan sinar UVberlebih(Marpaung et al., 2015). Selain itu, mawar memiliki aktivitas antioksidanyangkuatkarena adanya kelompok hidroksil fenolik (Andari et al., 2015). Selain bunga mawar, daun belimbing wuluh juga mengandungsenyawaflavonoid, fenol, alkaloid, tanin, dan kumarin (Valsan dan Raphael, 2016). Kadartotal fenol dan flavonoid ekstrak daun belimbing wuluh berpotensi menjadi salahsatu sumber antioksidan, karena memiliki aktivitas antioksidan yangtergolongsangat kuat dibandingkan bagian buahnya (Hasim et al. 2019). Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis membuat inovasi berupatabir surya berbentuk gel dari bahan ekstrak bunga mawar dan daunbelimbingwuluh. Hal ini karena produk tabir surya dari bahan alami masih jarang ditemukan. 2Dipilih bentuk gel karena sifatnya ringan di kulit dan cepat kering sehingganyamandigunakan. Dari hasil uji coba pendahuluan dalam pembuatan tabir surya AVERROSE,maka formulasi terbaik yaitu P2 dengan penambahan bahan aktif ekstrakbungamawar dan daun belimbing wuluh, masing-masing sebesar 5%. Berdasarkanhasil uji kualitas, formulasi tabir surya tersebut telah memenuhi standar SNI 16-4399-1996 untuk sediaan tabir surya, dengan tingkat proteksi ultra (SPF =17,22) dalammelindungi kulit dari paparan sinar matahari. Keunggulan produk tabir surya AVERROSE, antara lain : tidak mengandungalcohol dan parfum (pewangi), tidak menimbulkan iritasi sehingga cocokuntuksemua jenis kulit termasuk kulit yang sensitive, kandungan antioksidanpadaekstrak mawar dan daun belimbing wuluh serta VCO dapat mengurangi resikokanker kulit, dikemas dalam botol airfree (bebas udara) sehingga mencegahoksidasi yang dapat merusak gel tabir surya sehingga produk lebih tahanlama.

Kulit merupakan bagian tubuh manusia yang berguna untuk melindungi tubuh dari debu, kotoran, cuaca, dan sinar matahari. Kulit memerlukankelembaban yang cukup dan juga vitamin D yang diproduksi tubuhdengandirangsang oleh sinar matahari. Namun, sinar matahari yang mengandungsinarUV A dan UV B dapat juga menimbulkan masalah pada kulit jika kulit terpapartanpa adanya perlindungan. Sinar matahari dapat menimbulkan perubahanwarnakulit menjadi lebih hitam, terbakar, atau bahkan meningkatkan resiko kanker kulit.Untuk menghindari masalah kulit akibat paparan sinar matahari diperlukanperlindungan berupa tabir surya yang tepat (Puspitasari et al., 2018). Tabir surya memiliki dua cara kerja berbeda dalammelindungi kulit. Pertama, tabir surya dapat memantulkan sinar UV agar tidak terkenakulit(sunblock). Sedangkan kedua, tabir surya dapat menyerap sinar UVsebelummengenai kulit (sunscreen). Tabir surya yang mempunyai nilai Sun Protection Factor (SPF) ≥ 4 mampu melindungi kulit dari paparan sinar UV. Nilai SPFmenunjukkan kemampuan tabir surya dalam memberikan perlindungankulit di bawah sinar matahari tanpa kulit mengalami eritema atau merah pada kulit (Rai, 2007 dalam Puspitasari et al., 2018). Menurut FDA (Food Drug Administration)pembagian kemampuan tabir surya/ SPF (Sun Protection Factor) adalahMinimal (SPF 2-4), Sedang (SPF 4-6), Ekstra (SPF 6-8), Maksimal (SPF 8-15), danUltra(jikaSPF lebih dari 15) (Damogalad et al., 2013) Tabir surya yang banyak beredar di pasaran pada umumnya menggunakansenyawa anorganik sebagai bahan aktif seperti Zink oksida (ZnO) danTitaniumdioksida (TiO2). Senyawa tersebut umumnya bersifat tidak tembus cahaya(opaque) sehingga mempengaruhi penampilan kulit saat digunakan. PenambahanTitanium dioksida atau Zink oksida dengan konsentrasi tinggi dapat menyebabkannoda warna putih serta rasa tidak nyaman ketika diaplikasikan pada kulit (Gadri etal., 2012). Menurut WHO (1989), Zink oksida (ZnO) dan Titaniumdioksida(TiO2)dapat menyebabkan iritasi ringan pada kulit dan TiO2 ini juga dapat menimbulkanzat radikal bebas yang bersifat karsinogenik atau penyebab kanker. Bahan alam belum banyak dimanfaatkan dalam industri produk tabir surya.Salah satu upaya mengurangi dampak negatif penggunaan bahan aktif dari bahankimia dalam tabir surya yaitu menggunakan bahan aktif alami atauherbal.Tanaman yang berpotensi sebagai tabir surya adalah bunga mawar. Bungamawarmerah mengandung pigmen antosianin yang tergolong flavonoid. Antosianinmerupakan suatu senyawa yang berperan mencegah kerusakan sel akibat paparansinar UV berlebih (Marpaung et al., 2015). Selain itu, mawar memiliki aktivitasantioksidan yang kuat karena adanya kelompok hidroksil fenolik serta dengantigaglikosida flavonol (Andari et al., 2015). Belimbing wuluh merupakan tanaman jenis buah dan obat tradisional. Daunbelimbing wuluh mengandung senyawa flavonoid, fenol, alkaloid, tanin, dankumarin (Valsan dan Raphael, 2016). Kadar total fenol dan flavonoid ekstrakdaunbelimbing wuluh dapat ditentukan dan berpotensi menjadi salah satusumber antioksidan dan antiinflamasi alami, karena memiliki aktivitas antioksidanyangtergolong sangat kuat dibandingkan bagian buahnya (Hasimet al. 2019). Minyak kelapa murni atau Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan salahsatuhasil olahan dari daging buah kelapa. Dalam bidang kosmetika, VCObanyakdigunakan untuk bahan perawatan wajah, membantu penguatan jaringanikat padakulit sehingga dapat mengurangi kerusakan kulit akibat terpapar sinar matahari (Amarullah et al., 2009). Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka penulis membuat inovasi berupa tabir surya berbentuk gel dari bahan ekstrak bunga mawar dandaunbelimbing wuluh. Hal ini karena produk tabir surya dari bahan alami masihjarangditemukan. Dipilih bentuk gel karena sifatnya ringan di kulit dan cepat keringsehingga nyaman digunakan

Produk tabir surya AVERROSE ini mempunyai beberapa keunggulandibanding produk sejenis, antara lain : 1. Menggunakan bahan aktif dari bahan alami ekstrak bunga mawar dandaunbelimbing wuluh sehingga aman untuk kesehatan kulit 192. Tidak mengandung alcohol dan parfum (pewangi), tidak menimbulkaniritasi sehingga cocok untuk semua jenis kulit termasuk kulit yang sensitif 3. Selain berfungsi sebagai tabir surya, kandungan antioksidan pada mawar dandaun belimbing wuluh serta VCO dapat mengurangi resiko kanker kulit 4. Dikemas dalam botol airfree (bebas udara) sehingga mencegah oksidasi yangdapat merusak gel tabir surya sehingga produk lebih tahan lama 5. Bahan dasar bunga mawar dan daun belimbing wuluh merupakanproduklokal dari Boyolali, sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomis masyarakat6. Bahan pembuatan mudah diperoleh dan proses pembuatan sangat mudahsehingga dapat dilakukan semua orang tanpa memandangtingkatpendidikannya. 7. Biaya pembuatan murah sehingga dapat dikembangkan menjadi homeindustry

Nama : Naila Syofia Hijrianti
Alamat : Grahan mandiri 2, Mojosongo, Boyolali
No. Telepon : 085210901098