PEMANFAATAN BUAH KERSEN SEBAGAI EKSTRAK SIRUP BUAH RASA KERSEN

Abstrak, Masalah/kebutuhan di masyarakat yang ingin diselesaikan adalah:  1) memanfaatkan buah kersen menjadi asupan masyarakat, 2) menjadikan buah kersen menjadi produk lokal sebagai ciri khas Boyolali, 3) para wisatawan domestik atau nondomestik dapat membeli produk khas Boyolali berupa sirup yang terbuat dari buah kersen, 4) peningkatan perekonomian masyarakat di Boyolali sudah baik namun perlu peningkatan, dan 5) perwujudan bonus demografi. Adapun latar belakang proposal kreativitas dan inovasi ini adalah masyarakat belum memanfaatkan buah kersen secara maksimal. Alih-alih membudidayakan sebagaimana tanaman buah lainnya misalnya pohon buah mangga atau pohon buah leci. Tujuan proposal ini adalah munculnya ide berupa pemanfaatan buah tersebut menjadi asupan masyarakat, 2) menjadikan produk lokal sebagai ciri khas Boyolali, 3) para wisatawan domestik atau nondomestik dapat membeli produk khas Boyolali berupa sirup yang terbuat dari buah kersen, 4) peningkatan perekonomian masyarakat di Boyolali sudah baik namun perlu peningkatan, dan 5) perwujudan bonus demografi. Metode kreativitas dan inovasi yaitu pengamatan, wawancara, kajian dokumen,  praktik pengolahan, dan produk. Analisis Data yang digunakan kreator dan inovator adalah analisis kritis, analisis bahan dan prosedur, dan uji kelayakan produk.  Buah kersen dikenal dengan buah talok ada yang menyebutnya buah ceri. Sirup adalah cairan yang  pekat dalam air dari gula atau pengganti gula dengan bahan penambahan sebagai pewangi. Kesimpulan bahwa buah kersen dapat dimanfaatkan untuk sirup. Proses pembuatan buah kersen adalah buah kersen yang dicuci bersih kemudian ditumbuk. Hasil tumbukan direbus setelah mendidih dimasukkanlah gula pasir, vanila, dan kayu manis. 

     

Kata Kunci: pemanfaatan buah kersen, ekstrak sirup buah rasa kersen

Di beberapa daerah seperti di Boyolali, buah kersen dikenal dengan sebutan buah talok. Berbeda dengan istilah di daerah Jakarta. Buah kersen dikenal dengan sebutan buah ceri. Ada juga yang menyebut buah baleci. Nama ilmiah buah kersen adalah Muntingia Calabara L. Jika masak buah kersen berwarna merah sedangkan ketika masih muda berwarna hijau. Berbentuk bulat bagai bola mini dan berukuran kecil. Berkulit halus. Jika sudah masak berwarna merah dan terasa manis. Berkaitan dengan pemanfaatan buah kersen tersebut, muncullah kreativitas dan inovasi penulis di bawah ini.

  1.   Masalah/kebutuhan di masyarakat

               Pohon kersen sering kita temukan di halaman, di samping ataupun di belakang  rumah. Meskipun kita kerap kali menemukan buah kersen, kita belum memanfaatkan buah  kersen secara maksimal. Alih-alih membudidayakan sebagaimana tanaman buah lainnya misalnya pohon buah mangga atau pohon buah leci.   Buah kersen dibiarkan bergelantungan di pohon. Yang lebih tragis lagi buah tersebut berserakan di tanah. Melihat kondisi tersebut, saya prihatin sehingga terinspirasi untuk memanfaatkan buah tersebut menjadi asupan masyarakat. Selain menjadi asupan masyarakat, lebih bernilai lagi jika dibuat menjadi produk lokal sebagai ciri khas Boyolali. Para wisatawan domestik atau nondomestik dapat membeli produk khas Boyolali berupa sirup yang terbuat dari buah kersen.

               Perekonomian masyarakat di Boyolali sudah baik. Namun, perlu peningkatan lagi dengan cara masyarakat memberdayakan alam sekitar. Kita  hendaknya memanfaatkan semua yang ada di sekitarnya baik makhluk hayati maupun nonhayati. Pemanfaatan tersebut digunakan untuk kesejahteraan bersama terutama masyarakat Boyolali.  Namun, ada beberapa hayati yaitu buah kersen yang belum dimanfaatkan  dengan maksimal. Hal tersebut dipicu ketidaktahuan kita untuk memanfaatkan hayati (tumbuhan) yang ada di sekitar kita.   Karena ketidaktahuan insan tersebut maka tumbuhan di sekitar kita seakan-akan tiada guna. Sebagai contoh adalah buah kersen yang sudah terdeskripsi di paragraf atas. Buah kersen yang masak berwarna kemerah-merahan bahkan merah matang sering berserakan di tanah. Buah tersebut tidak dipedulikan. Bahkan terinjak-injak.

    Proses pengolahan buah kersen sebagai ekstrak sirup buah rasa kersen memerlukan tenaga kerja. Diawali dengan pemulung buah kersen, proses memasak, pengemasan, dan pendistribusian ke pedagang. Kondisi tersebut dapat mewujudkan bonus demografi bagi penduduk Boyolali. Terjadi penambahan aktivitas yang muara akhir dapat meningkatkan penghasilan masyarakat.

2) Terdapat beberapa solusi yang ditawarkan dari produk inovasi yang diajukan inovator. Pertama, sumber daya dari lingkungan kita yang belum dimanfaatkan secara maksimal yaitu buah kersen.  Kedua, para wisatawan berbondong-bondong masuk ke wilayah Boyolali. Mereka menginginkan oleh-oleh yang khas dari Boyolali. Namun, mereka terkadang masih ragu. Ketiga, perekonomian masyarakat Boyolali sudah baik. Namun, perlu peningkatan lagi. Keempat, perwujudan bonus demografi bagi masyarakat Boyolali. Mengingat keempat hal tersebut, saya berkreativitas dan berinovasi sebagai solusi yaitu Pemanfaatan Buah Kersen sebagai Ekstrak Sirup Buah Rasa Kersen.

3)  Sejarah inovasi dan pengembangannya

              Pagi yang cerah, inovator sedang berolah raga yaitu berjalan kaki. Di pinggir jalan terdapat buah kersen yang bergelantungan berwarna merah membuat inovator dan rekan-rekannya buah kersen tersebut.

   Selain itu, inventor mencari referensi tentang khasiat buah kersen. Ternyata luar biasa khasiatnya.  Ternyata buah kersen mampu sebagai penyembuh penyakit seperti yang dikemukakan oleh Ida Kholifaturrokhmah dalam http://eprints.ac.id/46290/Ida  sebagai berikut.

         Tumbuhan merupakan gudang dari berbagai jenis senyawa kimia khususnya metabolit sekunder yang berkorelasi dengan khasiat dan manfaat yang dimilikinya. Dapat dikatakan bahwa tumbuhan dapat dijadikan sumber obat-obatan herbal yang lebih disukai oleh masyarakat. Masyarakat lebih banyak menggunakan tumbuhan obat sebagai pertolongan pertama dalam mengatasi suatu penyakit karena lebih mudah untuk didapatkan dan tidak terlalu beresiko. WHO telah merekomendasikan penggunaan tumbuhan obat dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan, dan pengobatan penyakit. Salah satu tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat adalah tumbuhan kersen (Muntingia calabura L). Bagian tumbuhan kersen seperti daun dan buah dapat digunakan lansung dalam mengatasi beberapa jenis penyakit. Daun kersen dapat direbus atau direndam dalam air sebagai obat batuk, peluruh dahak, dan juga dapat mengurangi pembengkakan kelenjar prostat, menurunkan panas, menghilangkan sakit kepala, flu dan mengobati penyakit asam urat. Buah yang telah masak dapat digunakan untuk obat sakit kuning, diabetes dan penyakit lainnya yaitu dengan cara menkonsumsi buah kersen secara rutin buah kersen 9 butir 3 kali sehari. Beberapa literatur telah melaporkan bahwa tumbuhan kersen memiliki kandungan metabolit sekunder sehingga berkhasiat dalam melawan hipotensi, antinosiseptik, antioksidan[1], antiinflamasi[2], dan antimikroba[3]. Tumbuhan merupakan gudang dari berbagai jenis senyawa kimia khususnya metabolit sekunder yang berkorelasi dengan khasiat dan manfaat yang dimilikinya. Dapat dikatakan bahwa tumbuhan dapat dijadikan sumber obat-obatan herbal yang lebih disukai oleh masyarakat. Masyarakat lebih banyak menggunakan tumbuhan obat sebagai pertolongan pertama dalam mengatasi suatu penyakit karena lebih mudah untuk didapatkan dan tidak terlalu beresiko. WHO telah merekomendasikan penggunaan tumbuhan obat dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan, dan pengobatan penyakit.  Pada penelitian sebelumnya tumbuhan ini dilaporkan dapat berkhasiat sebagai antiinflamasi yang menyebabkan penyakit mastitis pada sapi atau binatang ternak yang terserang bakteri patogen[4]. Mastitis pada sapi disebabkan karena adanya biakan bakteri. Tiga bakteri penyebab utama penyakit mastitis subklinis adalah bakteri Staphylococcus aureus, Streptococcus agalactiae, dan Eschericia coli sehingga mengakibatkan terjadinya peradangan.

         Berdasar uraian di atas bahwa buah kersen dapat digunakan untuk penyembuhan berbagai penyakit. Namun, penulis laporan ini menitikberatkan pada pemanfaatan buah kersen untuk bahan dasar sirup.  Mengapa sebagai bahan  dasar sirup? Karena sirup digunakan untuk minuman sehari-hari. Selain itu, perlu kita ketahui bahwa jumlah penduduk yang besar memerlukan sumber makanan.  Ada peribahasa mengatakan sambil menyelam minum air atau sekali berenang dua tiga pulau terlampaui yang maksudnya buah kersen selain untuk penyembuhan penyakit yang sifatnya mengantisipasi, juga sebagai sumber makanan khususnya minuman sehari-hari sebagaimana sirup rasa jeruk, rasa melon, rasa kawis, dll. 

          Inovator membawa pulang buah kersen yang masak atau berwarna merah. Buah kersen, kita cuci bersih menggunakan air yang mengalir.  Setelah dicuci bersih, buah kersen tampak segar dan sehat. Buah kersen ditumbuk.  Setelah buah kersen mendidik, kita memasukkan gula pasir, vanila, dan sedikit kayu manis. Adapaun ukuran gula yang dimasukkan dengan perbandingan dua kali lipat jumlah kersen. Kita memasukkan dua bungkus vanila. Kita memasukkan kayu manis. Hasil rebusan berwujud kental. Bau harum keluar dari rebusan tersebut.  Bahan-bahan yang telah mendidih kita turunkan dari kompor dan kita diamkan sampai dingin.

         Langkah berikutnya adalah tahap penyimpanan dengan cara memasukkan adonan tersebut di dalam botol. Ketika dimasukkan ke dalam botol, harus disaring lebih dulu. Sirup buah kersen beraroma harum dan berwarna merah matang kecoklatan.

Keunggulan kreativitas dan inovasi pembuatan sirup  buah kersen didukung hasil penelitian yang dilakukan  Gemilang yang mendeskripsikan bahwa setiap 100 gram buah kersen mengandung komposisi senyawa antara lain air 77800 mg, protein 384 mg, lemak 1560 mg, Karbohidrat 17900 mg, Serat 4600 mg, Abu 1140 mg, Kalsium 124,6 mg, Fosfor 84 mg, Besi 1,11 mg, Karoten 0,019 mg, Ribofalin 0,29 mg Niacin 0,554 mg, Vitamin C 80,5 mg, Nilai energi 380000 J/100000 mg.

             Keunggulan sirup buah kersen juga didukung hasil penelitian yang dilakukan Tyas Eka Verdayanti (2009) yang menyebutkan  bahwa jus buah kersen berpengaruh terhadap penurunan kadar glukosa darah, perlakuan terbaik yang mampu menurunkan kadar glukosa darah adalah jus buah kersen dengan dosis 4 ml. Vitamin C yang terdapat dalam buah kersen juga bermanfaat bagi kesehatan, antara lain: untuk menangkal sel-sel rusak akibat radikal bebas dan menghambat penuaan dini.

Nama : Tri Andayani
Alamat : Jalan Kebo Kanegoro, Kemiri, Mojosongo, Boyolali
No. Telepon : 081327093567