SINCAN (Box Disinfeksi Otomatis Dengan UV-C Light Pada Uang Rupiah) Sebagai Pencegah Covid-19 Berbasis Arduino

Pneumonia coronavirus baru (COVID-19) yang pertama kali dilaporkan dari Wuhan, Tiongkok telah menyebar ke seluruh Tiongkok dan bahkan ke negara lain di dunia. Kasus terkonfirmasi COVID-19 telah membumbung hingga jumlah yang jauh melebihi SARS pada tahun 2003, dan tingkat kematiannya sama sekali tidak dapat. Mengingat fakta bahwa belum ada obat efektif yang tersedia untuk penyakit menular virus, langkah-langkah pencegahan termasuk mengendalikan sumber penularan, deteksi dini pasien, memotong transmisi, dan melindungi populasi yang rentan adalah hal-hal yang terpenting. Meskipun lembaga-lembaga dan pekerja medis adalah kekuatan utama untuk melawan penyakit tersebut, partisipasi masyarakat juga sangat diperlukan untuk pendendalian epidemi secara cepat. Oleh karena itu, menyebarkan informasi yang relevan kepada publik adalah hal yang amat penting. Namun salah satu problem yang ada pada sekarang adalah bagaimana cara diinfeksi mata uang rupiah. Hal ini dikarenakan rata-rata jenis desinfektan berupa bahan kimia cair, jadi uang akan basah dan rusak karena tersemprot desinfektan. Mata uang rupiah sendiri berupa kertas dan sangat rentan ditempeli oleh virus covid-19 mengingat perputaran uang disaat pandemi virus sangatlah besar. Untuk itu, perlu mengembangkan SINCAN (box disinfeksi otomatis dengan UV-C Light pada uang rupiah) sebagai pencegah covid-19 berbasis arduino. Spesifikasi yang digunakan pada produk SINCAN (Box disinfeksi otomatis dengan UV-C Light pada uang rupiah) adalah Arduino Nano, Lampu UV-C, Box Kaca Hitam, Saklar, dan Baterai. SINCAN sendiri pada penggunaannya sangatlah otomatis. Apabila uang dimasukan pada SINCAN maka, lampu UV SINCAN akan menyala selama 10 menit untuk membunuh dan mensterilakan mata uang rupiah. Harapannya dengan adanya SINCAN penyebaran virus covid-19 melalui uang rupiah dapat dicegah.

Pneumonia coronavirus baru (COVID-19) yang pertama kali dilaporkan dari Wuhan, Tiongkok telah menyebar ke seluruh Tiongkok dan bahkan ke negara lain di dunia. Kasus terkonfirmasi COVID-19 telah membumbung hingga jumlah yang jauh melebihi SARS pada tahun 2003, dan tingkat kematiannya sama sekali tidak dapat. Menyadari kemampuan penularannya dari “manusia-ke-manusia”, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkannya sebagai Keadaan Darurat Kesehatan Publik Tingkat Internasional pada 31 Januari 2020. Fakta-fakta ini cukup untuk menggambarkan tingkat kegawatan dan kerumitan wabah ini.

Mengingat fakta bahwa belum ada obat efektif yang tersedia untuk penyakit menular virus, langkah-langkah pencegahan termasuk mengendalikan sumber penularan, deteksi dini pasien, memotong transmisi, dan melindungi populasi yang rentan adalah hal-hal yang terpenting. Meskipun lembaga-lembaga dan pekerja medis adalah kekuatan utama untuk melawan penyakit tersebut, partisipasi masyarakat juga sangat diperlukan untuk pendendalian epidemi secara cepat. Oleh karena itu, menyebarkan informasi yang relevan kepada publik adalah hal yang amat penting.

Perlu diketahui bahwa Indonesia per tanggal 31 Maret 2020 jumlah kasus yang positif covid-19 sebesar 1520 orang, 81 orang sembuh, dan 136 orang meninggal. Saat ini penyebaran virus covid-19 sangatlah cepat mengingat virus ini dapat menepel pada benda-benda. Penelitian terbaru oleh  Kampf et al. (2020) di Jerman yang diterbitkan Journal of Hospital Infection menunjukkan sebagian anggota keluarga virus corona pun dapat bertahan empat dan lima hari di atas berbagai benda berbahan aluminium, kayu, kertas, plastik, dan kaca. Sebagian lain, yang hanya menginfeksi hewan, bahkan ditemukan bisa bertahan lebih dari 28 hari.

Saat ini salah satu pencegahan virus covid-19 terhadap berbagai benda yaitu dengan disinfeksi. Disinfeksi sendiri didefinisikan sebagai penggunaan bahan-bahan kimia yang dapat membunuh kuman/mikroba (bakteri, fungi, dan virus) yang terdapat di permukaan benda mati (non-biologis, seperti pakaian, lantai, dinding) (Centers for Disease Control and Prevention, CDC). Berbagai macam cairan disinfektan yang digunakan untuk disinfeksi adalah diluted bleach (larutan pemutih/natrium hipoklorit), klorin dioksida, etanol 70%, kloroksilenol, electrolyzed salt water, amonium kuarterner (seperti benzalkonium klorida), glutaraldehid, hidrogen peroksida (H2O2) dan sebagainya. 

Namun salah satu problem yang ada pada sekarang adalah bagaimana cara diinfeksi mata uang rupiah. Hal ini dikarenakan rata-rata jenis desinfektan berupa bahan kimia cair, jadi uang akan basah dan rusak karena tersemprot desinfektan. Mata uang rupiah sendiri berupa kertas dan sangat rentan ditempeli oleh virus covid-19 mengingat perputaran uang disaat pandemi virus sangatlah besar. Untuk itu, perlu mengembangkan SINCAN (box disinfeksi otomatis dengan UV-C Light pada uang rupiah) sebagai pencegah covid-19 berbasis arduino. 

Pembuatan alat SINCAN didasarkan oleh penelitian David J. Brenner et al. (2017) membuktikan bahwa sinar UV-C mampu membunuh 95% virus flu yang ada di udara dibandingkan dengan menggunakan vaksin. UV-C juga dapat membunuh strain virus yang lebih baru. Penggunaan lampu UV-C juga lebih aman karena tidak menimbulkan kerusakan mata dan kulit dibandingkan lampu UV biasanya. 

SINCAN merupakan alat sterilisasi mata uang rupiah yang memiliki beberapa keunggulan diantaranya:

  1. Mencegah penularan penyebaran virus covid-19

  2. Di lengkapi Sinar UV C sehingga dapat membunuh bakeri, jamur, dan virus yang menempel pada mata uang rupiah

  3. Bekerja secara otomatis sehingga menghemat tenaga 

  4. Di lengkapi Box kaca berwarna hitam sehingga aman untuk sterilisasi dan tidak menimbulkan radiasi 

Nama : Ahmad Edi Darmawan
Alamat : Jl. Conge, Ngembal Rejo, Bae, Kudus
No. Telepon : 085869607202