Rancang Bangun Alat Peraga Induksi Elektromagnetik

               Penggunaan alat peraga  dalam pembelajaran berbasis laboratorium diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada pokok bahasan induksi elektromagnetik. Alat peraga induksi elektromagnetik dalam pembelajaran Fisika kelas XII SMA memiliki pengaruh terhadap pemahaman konsep Induksi Elektromagnetik. Keberadaan alat peraga dalam pembelajaran Fisika berfungsi sebagai alat bantu untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif sehingga peserta didik  dapat mengembangkan pengalaman yang revelan. Penggunaan alat peraga  untuk mempelajari konsep elektromagnetik dapat mengembangkan pengalaman dan mengaktifkan pengetahuan sebelumnya .Berdasarkan pengalaman tersebut peserta didik dapat  mengembangkan ketrampilan atau pengalaman baru untuk memecahkan permasalahan yang mereka temukan dalam kehidupan sehari-hari.

              Rancang bangun alat peraga Induksi Elektromagnetik dengan menggunakan prinsip Hukum Faraday dengan menggerakkan batang magnet di dalam kumparan yang terhubung dengan Galvanometer. Hal ini dapat  menjelaskan kepada peserta didik bahwa karena adanya perubahan garis –garis gaya  magnet yang berada di kumparan akan menghasilkan Gaya Gerak Listrik dan ditunjukkan oleh menyimpangnya jarum Galvanometer. Dengan rancang bangun alat peraga Induksi Elektromagnetik akan dijelaskan dengan terbacanya tegangan listrik yang dihasilkan. Selain menunjukkan ada arus listrik juga dapat mengukur tegangan listrik yang dihasilkan.  Dengan adanya inti kumparan yang digunakan dalam peraga tersebut, peserta didik dapat menyimpulkan karakteristik bahan inti kumparan yang digunakan.

 

Kata Kunci : Induksi Elektromagnetik, Alat peraga

Latar Belakang

            Pembelajaran IPA merupakan wahana untuk mengembangkan kemampuan berfikir rasional dan ilmiah peserta didik, salah satu di antaranya melalui pembelajaran berbasis laboratorium. Laboratorium merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat meningkatkan hasil belajar IPA, khususnya Fisika. Pembelajaran berbasis laboratorium mampu meningkatkan pemahaman konsep peserta didik.

Pembelajaran Fisika dan pembelajaran IPA secara umum masih mengalami banyak kendala. Hal ini disebabkan oleh rendahnya budaya ilmiah di kalangan peserta didik, kelemahan proses belajar IPA/Fisika, kekurangan sarana prasarana (di antaranya laboratorium dan alat peraga), serta faktor guru. Kondisi ini menyebabkan banyak peserta didik kurang terampil dalam menggunakan dan melakukan percobaan/praktikum Fisika.

              Induksi Elektromagnetik merupakan satu materi dalam pelajaran Fisika yang sangat banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, namun pada kenyataannya peserta didik masih banyak yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep dan memecahkan permasalahan yang timbul. Oleh karena itu perlu adanya penguasaan konsep induksi elektromagnetik melalui pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara langsung. Pembelajaran ini berorientasi pada peserta didik dimana keterlibatan mereka secara langsung sangat diharapkan sehingga terjadi peningkatan penguasaan konsep. Untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta didik dalam belajar Induksi elektromagnetik perlu pengembangan alat peraga induksi elektromagnetik.

               Inovasi pembelajaran diperlukan untuk meningkatkan pemahaman konsep pengetahuan tentang sub pokok bahasan induksi elektromagnetik sehingga siswa dapat memahami penggunaan konsep induksi elektromagnetik dalam kehidupan. Kegiatan pembelajaran di laboratorium inilah yang dapat menghasilkan kemampuan psikomotor peserta didik, mengembangkan kemampuan berfikir kritis melalui tindakan mengamati, menganalisa, bahkan menarik kesimpulan dari suatu kejadian. Alat bantu pengajaran (alat pelajaran, media, alat peraga) dalam pembelajaran IPA khususnya Fisika digunakan untuk membantu memvisualisikan konsep pengetahuan secara konkrit sehingga dapat membantu siswa menyerap konsep-konsep pelajaran yang disampaikan guru.

              Kemagnetan dan kelistrikan merupakan dua gejala alam yang prosesnya dapat dibolak-balik. Ketika H.C. Oersted membuktikan bahwa di sekitar kawat berarus listrik terdapat medan magnet, para ilmuwan mulai berpikir keterkaitan antara kelistrikan dan kemagnetan. Faraday melakukan beberapa percobaan tentang sifat induksi elektromagnet.

Keunggulan Inovasi

  1. Alat peraga Induksi Elektromagnetik berbahan dasar limbah. Magnet bekas yang diperoleh dari bengkel sepeda motor dengan harga yang murah dan menjadi sesuatu yang bernilai jual setelah dibuat alat peraga.
  2. Alat peraga Induksi Elektromagnetik sangat mudah membuatnya, sehingga tidak perlu tenaga dengan keahlian khusus dan murah biaya pembuatannya.
  3. Alat peraga Induksi Elektromagnetik sangat mudah membuatnya sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru untuk memproduksi alat peraga tersebut.
  4. Alat peraga Induksi Elektromagnetik mudah cara penggunaannya sehingga dapat diterapkan disemua sekolah SMA/SMK

Nama : Dra. Sri Susilaningsih,M.Pd
Alamat : JL. Mr.Iskandar Lorong XII Gang A, No 24F Kelurahan Tempelan, Kecamatan Kota Blora
No. Telepon : 08122558560