Tim Panel Kagumi 4 Inovasi Pelayanan Publik Pemprov Jateng

SEMARANG – Tim Panel Independen (TPI) Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2020 kagum dengan empat inovasi karya Jawa Tengah. Bahkan seorang di antaranya sampai tak bisa berkata-kata usai melihat rekaman video dan penjelasan karya.

 

“Saya terus terang speechless melihat karya tersebut,” ujar seorang anggota TPI KIPP, Rahma, usai melihat video dan penjelasan salah satu inovasi Jateng, Singa Lahir yakni aplikasi Android karya RS Moewardi Solo, saat Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memaparkan Top Inovasi Pelayanan Publik di Ruang Rapat lantai 2, kantornya, Selasa (7/7/2020).

 

Menurutnya, Singa Lahir dinilai sangat berguna bagi masyarakat. Terutama, mereka yang menderita hemodialisa agar bisa mengetahui kadar cairan yang dibutuhkan.  Anggota tim panel lainnya bahkan berpendapat jika karya inovasi dari Jateng merupakan karya mulia.

 

“Karyanya mulia. Hanya demi presisi, kekurangannya apa,” ujar seorang anggota Tim Panel, Nurjaman Mochtar menanggapi karya inovasi lainnya, Rompi Penganti.

 

Pada paparan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik ini, Ganjar memaparkan inovasi pelayanan publik seperti di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Banyumas yaitu “Mangan Mendoane Rini”. Sampai saat ini, sudah ada 15 rumah sakit yang studi banding tentang ini. Yakni Mangan Mendoane Rini yang merupakan akronim pengembagan sistem pengelolaan sediaan farmasi obat / alat habis pakai terintegrasi rekam medik elektronik.

 

“Temuan inovasi ini bertujuan untuk menghilangkan praktik kolusi pengadaan obat dan merupakan lanjutan dari Korpsugah antara Pemprov Jateng dengan KPK,” jelas Ganjar.

 

Selanjutnya ada inovasi “Rompi Penganti” yang merupakan dari inovasi dari Panti Penganti Temanggung dengan inovator Purwadi, salah satu anggota panti Penganti Temanggung. Yakni jaket rompi penuntun bagi penyandang tuna netra.  “Nantinya akan ada pengembangan hingga penambahan dari Rompi Penganti,” ujarnya.

 

Ada lagi aplikasi “Singa Lahir” yang merupakan temuan dari RSUD Moewardi Solo.  Aplikasi ini untuk mengontrol cairan yang amat bermanfaat untuk penderita hemodialisa. Inovasi selanjutnya adalah pelayanan “Peluk My Darling dengan Mesra”. Ini adalah Perawatan Luka Kusta Menyeluruh dengan Garden Healing Mentoring dan Kolaborasi yang Terintegrasi, yaitu pelayanan kepada penderita kusta, yang merupakan karya RSUD Kelet Jepara.

 

Ganjar membeberkan, banyaknya inovasi itu lahir karena pihaknya menekankan jika inovasi merupakan kebutuhan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Jajarannya yang sedang mengikuti pelatihan atau diklat kepemimpinan pun diwajibkan untuk membuat proyek inovatif.

 

“Sehingga kami kaya sekali. Setiap personel mereka menjadi peserta, mereka menyusun proyek perubahan. Dan proyek perubahan ini berangkat dari pekerjaannya masing-masing dan kemudian disempurnakan, membuat satu terobosan, di-reform agar manfaatnya jauh lebih banyak, kemudian dimunculkan. Itu yang wajib dilakukan saat mereka diklat,” ujarnya.

 

Selain itu juga ada inovasi yang sunah, yakni mereka membuat terobosan berdasarkan masalah atau komplain masyarakat. Masalah tersebut diperbaiki melalui langkah inovatif.

 

“Maka teman-teman itu mikir, akhirnya pada mikir semua buat inovasi. Inovasi buat kita menjadi tradisi saja sih,” tandas Ganjar. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)

https://jatengprov.go.id/publik/tim-panel-kagumi-4-inovasi-pelayanan-publik-pemprov-jateng/