Pengembangan Kurikulum SD Berbasis Gastronomi

Abstrak

Provinsi Jawa Tengah telah menjadi destinasi wisatawan mancanegara. Banyak kota di Provinsi Jawa Tengah yang menjadi destinasi wisatawan mancanegara, salah satunya adalah Kota Salatiga. Hal tersebut disebabkan karena pengembangan pengolahan bahan makanan sedang dikembangkan di Kota Salatiga, oleh karena itu Salatiga mendapat sebutan sebagai Kota Gastronomi. Sebagai warga Kota Salatiga wajib untuk mendukung sepenuhnya agar Salatiga sebagai Kota Gastronomi bisa terwujud. Dukungan yang diberikan harus dilakukan semua bidang yang ada di Kota Salatiga, salah satunya Bidang Pendidikan. Bidang Pendidikan mempunyai andil yang sangat besar dalam pengembangan sebuah kota. Salah satu upaya dari Bidang Pendidikan untuk bisa mensukseskan Kota Salatiga sebagai Kota Gastronomi adalah dengan mengembangkan kurikulum yang fokus pada pengembangan Gastronomi. Kurikulum Gastronomi masuk dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya (SBDP) dan dilaksanan di semua Sekolah Dasar (SD) bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja serta Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kota Salatiga. Tujuan dari program ini adalah memberikan sumbangsih terhadap pengembangan Kota Salatiga sebagai Kota Gastronomi melalui proses pembelajaran di kelas sehingga tujuan kota Salatiga untuk menjadi Kota Gastronomi bisa terlaksana.

Kata kunci : Pengembangan, Gastronomi, Pendidikan

  1. Latar Belakang.

Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi besar yang terletak di pulau Jawa dan merupakan salah satu destinasi pariwisata. Secara geografis letak provinsi ini berada di tengah pulau Jawa yang berbatasan dengan Jawa Barat dan Jawa Timur sehingga dapat dikatakan bahwa provinsi ini merupakan provinsi yang strategis. Maka tidak mengherankan jika provinsi ini menjadi destinasi favorit bagi wisatawan untuk dijadikan sebagai tempat tujuan wisata selain Bali. Beragamnya objek dan daya tarik wisata menjadi salah satu faktor wisatawan untuk mengunjungi Jawa Tengah. Tidak hanya menjadi favorit bagi wisatawan nusantara, Provinsi Jawa Tengah juga menjadi destinasi wisatawan mancanegara[1]. Banyak kota di Provinsi Jawa Tengah yang menjadi destinasi wisatawan mancanegara, salah satunya adalah Kota Salatiga.

Kota Salatiga terletak pada jalur transportasi regional utama Jawa Tengah yaitu antara Kota Semarang dan Kota Surakarta, dimana daerah tersebut sedang berkembang, terutama Kota Semarang yang menjadi kawasan andalan bagi daerah sekitamya. Kondisi ini memungkinkan Kota Salatiga memiliki keuntungan sebagai berikut :

  1. Kota Salatiga akan berperan sebagai kota transit bagi para pelaku perjalanan antara Semarang dan Surakarta. Dengan demikian akan mendorong perkembangan sektor perdagangan dan jasa terutama dalam distribusi produk dan potensi lokal.
  2. Kota Salatiga berperan sebagai terminal (pusat) perdagangan hasil pertanian bagi daerah sekitarnya, penyedia alat-alat dan input bagi kegiatan pertanian, serta sebagai pusat industri pengolahan pertanian. Peran ini didukung oleh keberadaan wilayah sekitar yang sangat potensial bagi pengembangan pertanian, baik tanaman pangan, buah, sayuran, dan hasil kebun lainnya.
  3. Selain itu Kota Salatiga berimpit pada kawasan pusat pengembangan di Provinsi Jawa Tengah (Kedungsepur dan Joglosemar), kebijakan pada wilayah-wilayah tersebut akan membuka peluang besar bagi Kota Salatiga untuk lebih berkembang. Terutama bagi sektor-sektor pertanian, perdagangan dan jasa, industri dan pariwisata.

Berdasarkan 3 keunggulan di atas, saat ini yang sedang dikembangkan secara serius di Kota Salatiga adalah pengolahan hasil tanaman pangan atau bisa dikatakan sebagai Gastronomi. Secara umum, gastronomi merupakan ilmu yang membahas tentang kebiasaan makan yang baik (good eating habit) atau bisa juga dikaitkan sebagai sesuatu yang berhubungan dengan kenikmatan makanan dan minuman. Namun, gastronomi bukan hanya soal makanan dan minuman yang dihidangkan di atas meja, tapi ilmu yang mempelajari seluk beluk cerita dibalik makanan itu sendiri, mulai sejarah makanan, asal bahan pangan, pengolahan, cara masak hingga bagaimana makanan itu dimakan. Gastronomi adalah kebiasaan makan yang baik yang berasal dari suatu wilayah atau daerah yang berkaitan dengan budaya setempat dan pangan lokalnya. Misalnya di daerah pesisir, masyarakat di sana kebanyakan memakan hidangan laut atau seafood[2]. Artinya, gastronomi juga berkaitan erat dengan letak geografis suatu daerah, budaya dan tentu saja kearifan lokal masyarakatnya. Menurut Santich B (2004[3]), Gastronomi adala panduan mengenai berbagai cara yang melibatkan setiap hal tentang makanan dan minuman. Kajiannya sangat interdisipliner yang berkaitan dengan refleksi dari sebuah sejarah, dampak budaya dan suasana lingkungan mengenai “Bagaimana (How), di mana (where), kapan (when), dan mengapa (why), sehingga dapat disimpulkan bahwa Gastronomi atau tata boga bisa dikatakan sebagai seni atau ilmu akan makanan yang baik (Good eating).

Dikutip dari web kemenparekraf, disebutkan bahwa Kota Salatiga dianggap sebagai kota yang ideal sebagai Kota Gastronomi di Indonesia. Pemilihan Salatiga sebagai Kota Gastronomi bukan tanpa alasan. Jika dilihat dari segi lokasi, Salatiga sangat strategis untuk dikunjungi wisatawan. Kota Salatiga tengah diusulkan sebagai kota gastronomi ke UNESCO Creative Cities Network (UCCN) 2021. Pengajuan itu didukung sepenuhnya oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat menghadiri Salatiga International Gastronomy Conference pada Juni 2021[4]. Sandiaga mengakui bahwa Salatiga sangat kaya wisata kuliner. "Ini kita sepakati dan didukung secara totalitas, dan kita harapkan mampu untuk menghadirkan geliat ekonomi," kata Sandiaga melalui unggahan video Instagram pribadi (24/7/2021).

Berdasarkan penjelasan di atas maka kita sebagai warga Kota Salatiga wajib untuk mendukung sepenuhnya agar Salatiga sebagai Kota Gastronomi bisa terwujud. Dukungan yang diberikan harus dilakukan semua bidang yang ada di Kota Salatiga, salah satunya Bidang Pendidikan. Bidang Pendidikan mempunyai andil yang sangat besar dalam pengembangan sebuah kota. Salah satu upaya dari Bidang Pendidikan untuk bisa mensukseskan Kota Salatiga sebagai Kota Gastronomi adalah dengan melakukan pengembangan kurikulum yang fokus pada pengembangan Gastronomi. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 menyebutkan bahwa bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan peraturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Kurikulum merupakan suatu komponen yang sangat penting dan menentukan penyelenggaraan pendidikan. Kurikulum berfungsi sebagai alat untuk pencapaian tujuan pendidikan[5]. Maka salah satu yang bisa dilakukan untuk mendukung tujuan kota Salatiga sebagai Kota Gastronomi adalah dengan melakukan pengembangan kurikulum Pendidikan di Kota Salatiga.

Pada program ini, pengembangan kurikulum yang ditekankan adalah pengembangan kurikulum di Sekolah Dasar (SD). Pemilihan kurikulum di Sekolah Dasar (SD) bukan tanpa alasan, ada beberapa hal yang mendasari pemilihan SD sebagai pengembangan kurikulumnya diantaranya :

  1. Adanya mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya (SBDP) yang memuat materi tentang pengolahan bahan makanan. Sehingga pengembangan Gastronomi bisa langsung diaplikasikan pada kurikulum SD.
  2. Jumlah SD di kota Salatiga yang lebih banyak daripada SMP dan SMA sehingga memungkinkan untuk lebih banyak siswa mengenal tentang Salatiga sebagai Kota Gastronomi. Data dari kemendikbud menyebutkan bahwa jumlah SD negeri dan swasta di kota Salatiga berjumlah 194 sekolah.

Melalui program ini diharapkan bisa memberikan sumbangsih terhadap pengembangan Kota Salatiga sebagai Kota Gastronomi. Sehingga tujuan kota Salatiga untuk menjadi Kota Gastronomi bisa tercapai.

 


[1] Maria. Aletta Dewi. Setyaningrum. Krisnawati. 2022. Pelatihan Pelayanan Prima sebagai Upaya Meningkatkan Wisata Unggulan di kota Salatiga. Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia. Vol. 02. No. 01.

[2] https://kemenparekraf.go.id/ragam-ekonomi-kreatif/Salatiga-Menuju-Kota-Gastronomi-Kelas-Dunia

[3] Krisnadi. Antonius Rizki. 2018. Gastronomi Makanan Betawi sebagai Salah Satu Identitas Budaya Daerah. National Conference of Creative Industry: Sustainable Tourism Industry for Economic Development. Universitas Bunda Mulia.

[4] Ibid

[5] Jeflin. Hairunisa. 2020. Pengertian Kurikulum, Proses Administrasi Kurikulum dan Peran Guru dalam Administrasi Kurikulum. Universitas Negeri Padang

  1. Keunggulan yang Diterapkan Dan Perbedaan Dari Prosuk yang Sudah Ada

Saat ini kurikulum Sekolah Dasar (SD) yang digunakan di Kota Salatiga masih bersifat umum belum fokus pada penciri Kota Salatiga. Sebagian besar kurikulum yang digunakan di Sekolah Dasar (SD) di Kota Salatiga menggunakan Kurikulum 2013 dengan materi pada mata pelajaran SBDP masih seperti yang diberikan Kemendikbud. Muatan Lokal yang digunakan di Sekolah Dasar (SD) di Kota Salatiga sebagian besar adalah Bahasa Jawa. Oleh karena itu Pengembangan Kurikulum Sekolah Dasar (SD) Berbasis Gastronomi sangat tepat untuk diterapkan di Kota Salatiga, karena mampu memberikan pendidikan yang fokus pada salah satu penciri Kota Salatiga yaitu Kota Gastronomi, dengan salah satu muatan lokal yang diusung adalah Pengembangan Gastronomi Kota Salatiga.

Tabel 4. Perbandingan Kurikulum Gastronomi dengan Kurikulum Sebelumnya

No

Asepek pengembangan

Kurikulum Sebelumnya

Kurikulum Pengembangan Gastronomi

1.

Silabus

Standar Kurikulum Nasional.

Pengembangan Kompetensi dengan penciri Kota Salatiga yaitu Gastronomi.

2.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Pembelajaran dilaksanakan di kelas.

Fokus pada outingclass dan mendatangkan narasumber.

3.

Metode Pembelajaran

Ceramah dan kerja kelompok.

Project Based Learning dan Outingclass

4.

Program Kegiatan siswa

Kegiatan masih di sekolah

Bekerja sama dengan pihak lain.

5.

Pihak yang terlibat

Sekolah dan Dinas Pendidikan.

Sekolah, Dinas Pendidikan, Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja, serta IKM Kota Salatiga.

Nama : Dadang Bagus Sancaya, S.Pd. M.Pd
Alamat : Jalan Srikandi 1/9 Grogol RT 3 RW 4 Kelurahan Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga
No. Telepon : 085859655613